NEW DELHI – Di bawah pengamanan ketat, polisi India menahan mata-mata yang melakukan misi pengintaian untuk negara tetangga sekaligus musuh bebuyutannya, yakni Pakistan. Terdengar biasa saja? Tunggu dulu, karena yang ditangkap kali ini bukan manusia, melainkan seekor burung merpati.
Ya, India baru saja menangkap seekor merpati karena dicurigai sebagai mata-mata Pakistan, demikian menurut laporan berita media setempat.
Burung berbulu putih tersebut ditemukan oleh Harbans Lal Saini, seorang warga di negara bagian Punjab yang berbatasan dengan Pakistan. Burung itu kemudian langsung dibawa ke kantor polisi yang terletak 40 kilometer dari ibu kota Punjab, Amritsar.
Pihak berwenang mengklaim ada sebuah cincin karet yang terlingkar di kaki burung tersebut, ada pula nomor telepon dan alamat Pakistan yang tercetak dalam tinta merah di badan burung tersebut.
Ramdas Jagjit Singh Chahal, seorang opsir polisi, mengatakan dirinya curiga burung tersebut mendarat di tanah India dengan membawa pesan dari Pakistan, meski tidak ditemukan adanya catatan.
Polisi mengatakan bahwa tidak ada orang yang diperbolehkan mengunjungi sang merpati, yang disebut polisi India mungkin tengah melakukan “misi mata-mata khusus” dan mungkin dikirimkan oleh badan intelijen Pakistan, ISI.
Burung tersebut telah menjalani pemeriksaan medis dan kini dikurung di sebuah ruangan berpendingin udara yang dijaga ketat polisi.
Para petinggi polisi minta dikirimi perkembangan situasi burung tersebut tiga kali sehari, menurut laporan dari kantor berita Press Trust of India (PTI).
Chahal mengatakan pecinta burung merpati India yang tinggal di kawasan perbatasan sensitif mengatakan kepada polisi bahwa burung Pakistan gampang dikenali karena “terlihat berbeda” dengan burung India, demikian menurut surat kabar Indian Express.
“Ada enam hingga tujuh keluarga di perbatasan India - Pakistan yang memelihara burung merpati di rumah mereka. Mereka memberitahu kami mengenai perbedaan antara burung India dan burung Pakistan,” katanya.
Menariknya, India adalah salah satu negara di kawasan tersebut yang memiliki satelit mata-mata. Setelah dua orang warga Pakistan terbunuh dalam baku tembak di distrik Gurdaspur, instruksi khusus dikeluarkan kepada para penduduk perbatasan agar melaporkan apa saja yang mencurigakan kepada polisi.
Chahal mengatakan dirinya diminta oleh para atasannya untuk tidak meninggalkan kantor polisi hingga nasib burung tersebut diputuskan. Nomor 303-6284620 tertulis di bulu-bulu burung merpati tersebut bersama dengan stempel Islamabad Wazirabad Pakistan.
Chahal mengatakan polisi mencurigai merpati tersebut membawa pesan yang belum terlacak sejauh ini.
April lalu, Seorang diplomat wanita yang bekerja di kedutaan India di Islamabad ditangkap oleh aparat kedutaan karena tuduhan mata-mata untuk Pakistan
Madhuri Gupta, 53, adalah sekretaris kedua dalam komisi tinggi dalam bidang pers dan informasi. Ia ditangkap dalam sebuah kunjungan kerja ke New Delhi.
Waktu terungkapnya kasus tersebut mencurigakan, karena terjadi satu hari sebelum Perdana Menteri India Manmohan Singh mengadakan kunjungan ke Timpthu. Di Timpthu, Singh diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani dalam ajang KTT Asia Selatan.
Para pejabat India mengatakan bahwa Gupta dicurigai telah memberikan dokumen rahasia kepada dinas intelijen Pakistan, ISI. Hubungan kedua negara semakin tegang sejak terjadi serangan Mumbai pda November 2008, India menuding dalang serangan tersebut berasal dari Pakistan.
“Kami punya alasan untuk percaya bahwa seorang pejabat yang duduk dalam komisi tinggi India di Pakistan telah memberikan informasi pada agen intelijen Pakistan,” kata Vishnu Prakash, juru bicara Kementerian Luar Negeri India. Ia mengatakan bahwa Gupta bersikap kooperatif dalam penyelidikan tersebut.
“Ia bersikap kooperatif dengan penyelidikan kami,” katanya di sela-sela sebuah konferensi regional di Bhutan.
sumber: suaramedia