Indonesia akan mendirikan rumah sakit di Jalur Gaza senilai Rp 20 miliar untuk menambah fasilitas kesehatan di kawasan tersebut. Ini disampaikan dalam konferensi pers bersama usai pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (29/5/2010).
SBY menyatakan, Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk apa pun kepada Palestina jika dibutuhkan.
"Kami juga akan mendirikan rumah sakit di Gaza senilai Rp 20 miliar dengan harapan bisa menambah fasilitas di Gaza," ujarnya. Indonesia, lanjut dia, juga siap melanjutkan kontribusi pembangunan kapasitas untuk berdirinya negara Palestina merdeka seperti yang selama ini dilakukan melalui forum negara-negara Asia Afrika.
"Saya juga sampaikan bahwa Indonesia siap untuk menjadi bagian dari proses perdamaian sesuai peran yang tepat dan dikehendaki oleh pemimpin Palestina," kata Presiden.
Proses perdamaian babak baru yang melibatkan negara-negara timur tengah itu, menurut Presiden, adalah negosiasi yang paling mungkin guna mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan bisa memecahkan masalah secara permanen.
Presiden Yudhoyono dalam pertemuan bilateral berlangsung sekitar 30 menit itu menegaskan komitmen Indonesia dan dukungan Indonesia untuk berdirinya negara Palestina merdeka.
"Indonesia memiliki pendirian dan sikap konsisten dan konsekuen yaitu mendukung penuh kemerdekaan Palestina karena itu akan membawa keadilan sejati bagi Palestina dan juga dunia," tuturnya.
Sedangkan Presiden Abbas dalam pertemuan bilateral memberikan penjelasan tentang situasi terkini di Palestina serta prospek upaya perdamaian yang telah memasuki babak baru guna menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Dalam pernyataannya pada konferensi pers, Presiden Abbas menyatakan penghargaan dan terima kasihnya kepada Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Presiden Abbas yang berkunjung kedua kalinya ke Indonesia itu menyampaikan harapan berdirinya negara Palestina merdeka melalui proses perdamaian yang didukung oleh negara-negara Arab dan juga komunitas internasional.
Ia juga berharap tercapainya rekonsiliasi nasional di negaranya dengan kelompok Hamas demi kepentingan rakyat Palestina.
Sebelum mengakhiri konferensi pers, Presiden Abbas juga menyampaikan harapan dapat mengundang Presiden Yudhoyono suatu hari nanti ketika negara Palestina sudah terwujud agar kedua pemimpin itu dapat berdoa bersama di Masjid Al Aqsa.
Delegasi Palestina terdiri atas Menteri Agama Mahmoud SA Alhabash, juru bicara otoritas nasional Palestina Nabil GO Aburudainah, serta penasehat kepresidenan bidang hubungan internasional Abdallah HJ Alfrangi.
Ada juga tiga penasehat Presiden Palestina; Adnan Nayef Abedlrahim, Mustafa Fayez Mustafa Abu Alrub, dan Majdi AM Khaldi.
Sedangkan dalam pertemuan bilateral, Presiden Yudhoyono didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
sumber: kompas