Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah mengatakan Jalur Gaza akan menyambut armada yang membawa bantuan untuk rakyat Palestina di wilayah yang di terblokade Israel.
Ratusan aktivis dari 50 negara yang naik sembilan kapal dalam perjalanan ke Gaza, sarat dengan bantuan sebanyak 10.000 ton bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan untuk mematahkan blokade yang dikenakan Israel terhadap Jalur Gaza.
"Langkah ini sangat dihargai oleh rakyat Palestina. Kami meminta masyarakat internasional untuk mendukung armada," kata Haniyah kepada Press TV pada hari Kamis (27/5).
"Kami ingin semua bangsa untuk membantu mengakhiri pengepungan Israel terhadap Gaza yang melanggar semua hukum dan konvensi internasional," tambahnya.
Israel telah menjelaskan langkah itu sebagai akrobat "politik murahan" dan mengancam akan mengalihkan kapal ke pelabuhan selatan Asdod dan menahan kapal-kapal tersebut.
Pejabat Palestina di Gaza mengatakan Israel tidak memiliki hak untuk bertindak melawan dan melarang para aktivis pro-Palestina dari memasuki wilayah Gaza.
Gerakan Hamas Palestina juga mengatakan bahwa ancaman Israel terhadap armada kapal kebebasan sebagai tindakan "pembajakan Zionis."
"Ancaman Pendudukan untuk mencegah armada Kebebasan tiba di Jalur Gaza yang terkepung adalah pembajakan Zionis dan pelanggaran hukum internasional," kata pemimpin senior Hamas Ismail Radwan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis kemarin, AFP melaporkan.
Israel memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza dengan bantuan Mesir pada bulan Juni 2007. Pengepungan bahkan mencegah masuknya barang ke dalam kantong pesisir Palestina melalui perbatasan Rafah - satu-satunya perbatasan Gaza persimpangan yang dekat dengan Israel.
sumber: eramuslim