KABUL (SuaraMedia News) – Taliban telah merilis sebuah video yang bertujuan memperlihatkan bahwa tentara AS Bowe Robert Bergdahl yang ditangkap di Afghanistan enam bulan lalu masih hidup dan dalam kondisi baik serta terawat.
Video itu belum diverifikasi, namun menunjukkan seorang pria mengenakan kacamata hitam dan helm serta seragam bergaya militer AS. Tulisan di bawah gambar pria itu berbunyi “Tahanan Perang: Bowe Robert Bergdahl”. Di potongan gambar yang lain terdapat tulisan “Seorang prajurit Amerika yang ditawan oleh Mujahidin Emirat Islam Afghanistan.”
Pria itu mengidentifikasi dirinya sebagai Bowe Robert Bergdahl, lahir di Sun Valley, Idaho. Ia juga menyebutkan pangkatnya di kemiliteran, tanggal lahir, golongan darah, unit tugasnya dan nama gadis ibunya sebelum memulai serangan verbal panjang lebar atas perang AS di Afghanistan dan hubungannya dengan kaum Muslim.
Ia nampak sehat dan berbicara dengan tenang dan jelas, dan tidak tampak seperti di bawah tekanan. Video yang juga dilengkapi dengan narasi berbahasa Inggris itu juga menunjukkan gambar para tahanan di penjara-penjara AS yang mendapat siksaan. Bergdahl mengatakan bahwa ia tidak mengalami siksaan semacam itu.
“Saya diperlakukan sebagai manusia dengan harga diri. Tidak ada yang melucuti pakaian saya dan mengambil foto saya dalam keadaan tanpa pakaian. Tidak ada anjing yang terus menggonggong ke arah saya dan menggigit saya, seperti yang dilakukan oleh negara saya ke para tahanan Muslim di penjara.”
Ia kemudian menyerang pejabat-pejabat AS karena “memimpin kami ke lubang yang sama yang terus menjebak Amerika berulang kali, baik itu Vietnam, Jepang, Jerman, Somalia, Lebanon, Irak, dan kini Afghanistan.
“Ini hanya akan menjadi Vietnam kedua jika orang-orang Amerika tidak segera bangkit dan menghentikan semua omong kosong ini.”
Sebuah pernyataan yang dibaca oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, muncul di bagian akhir video dan memperbarui tuntutan jumlah tahanan yang akan ditukar untuk Bergdahl. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa akan ada lebih banyak lagi tentara Amerika yang akan mereka tangkap.
Prajurit Bergdahl, personel infantri angkatan udara, ditangkap oleh Taliban Afghanistan di provinsi Paktika pada tanggal 30 Juni.
Para pejuang juga pernah merilis video tentangnya beberapa minggu setelah ia ditangkap. Dalam video pertama itu Bergdahl tampak ketakutan.
Pentagon mengatakan bahwa Bergdahl bertugas di resimen infantri yang berbasis di Fort Richardson, Alaska, sebelum kemudian ditugaskan di provinsi Paktika, timur Afghanistan. Penculikan itu terjadi lima bulan setelah ia tiba di Afghanistan.
Ia diyakini sebagai prajurit pertama yang ditangkap baik oleh Irak maupun Afghanistan dalam dua tahun terakhir ini.
Militer telah berusaha mencari Bergdahl, namun tidak diketahui pasti apakah ia ditawan di Afghanistan atau Pakistan, negara tetangganya.
Letnan Kolonel Tim Marsano, juru bicara Garda Nasional Idaho yang menjadi penghubung antara pihak keluarga dan media, mengatakan bahwa keluarganya belum melihat video itu sejak beredar rumor tentang perilisannya awal minggu ini. Bob dan Jani Bergdahl, orangtua Bowe Bergdahl, mengatakan bahwa mereka menanti informasi baru apa pun mengenai putra mereka.
“Mereka sangat penuh harapan bahwa pesannya akan bersifat positif, selama anak mereka sehat dan sejahtera,” ujar Marsano.
Marsano mengatakan bahwa keluarga itu masih tidak mau berbicara di hadapan publik mengenai penangkapan anak mereka.
Konvensi Jenewa, yang juga ditandatangani oleh Taliban, melarang penyebaran gambar-gambar tahanan perang. (rin/bbc/yh) www.suaramedia.com