Komunitas Yahudi dan kelompok anti-Iran di AS mulai kasak kusuk menentang rencana kedatangan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di New York untuk menghadiri konferensi peninjauan kembali Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) nuklir.
United Against Nuclear Iran (UANI) adalah salah satu organisasi massa yang mulai menyuarakan kampanye boikot terhadap kunjungan Ahmadinejad di AS. Organisasi ini melakukan tekanan terhadap sekitar 35 hotel mewah di New York agar menolak untuk dijadikan tempat menginap Ahmadinejad dan delegasinya.
Dalam suratnya yang ditujukan pada pemilik hotel-hotel mewah itu, Presiden UANI Mark Wallace menyebut Ahmadinejad sebagai rezim ilegal. Wallace menyatakan, tak satu pun institusi di AS yang layak menerima sebuah rezim yang ilegal dan menyerukan agar semua pihak di AS mengucilkan dan mengutuk pemerintahan Iran.
UANI dikenal agresif mengkampanyekan anti-Iran di AS. Organisasi ini berhasil meyakinkan sejumlah perusahaan besar di AS untuk tidak menjalin hubungan dagang dengan Iran. Saat kunjungan Ahmadinejad ke AS bulan September tahun lalu, sejumlah hotel juga menolak menjadi tempat menginap Ahmadinejad dan delegasinya.
Para senator dari kalangan Republikan juga mendesak Gedung Putih agar menolak kedatangan Ahmadinejad ke New York, meski AS terikat kewajiban untuk mengizinkan seluruh perwakilan negara anggota PBB berkunjung ke markas besar PBB di New York dan bebas bergerak dalam jarak radius 40 kilometer di sekitar gedung PBB.
Komunitas Yahudi pro-Israel di AS, tak ketinggalan mengkampanyekan anti-Iran. Organisasi Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations sudah menyiapkan "aksi" saat Ahmadinejad tampil di podium PBB. Organisasi ini juga akan memasang iklan di surat kabar-surat kabar terkemuka di AS yang isinya menyerukan para duta besar di PBB untuk meninggalkan ruangan rapat pleno saat Ahmadinejad berpidato.
Komunitas lainnya yang menyerukan boikot Ahmadinejad adalah organisasi-organisasi Kristen Evangelis di AS yang memang dikenal sebagai pendukung Israel. Kelompok ini sudah mengeluarkan pernyataan yang ditujukan pada Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang akan memimpin delegasi di AS dalam konferensi NPT, agar ikut memboikot pidato Ahmadinejad.
Meski ada seruan boikot di AS, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dijadwalkan tiba di New York pada Senin (3/5) pagi waktu setempat. Otoritas AS sendiri baru mengabulkan visa delegasi Iran di menit-menit terakhir hari Sabtu kemarin, setelah Iran mengecam AS yang lambat mengeluarkan visa bagi sejumlah delegasi Iran yang akan menghadiri acara PBB.
Menlu Iran Manouchehr Mottaki mengatakan, mengeluarkan visa bagi delegasi negara anggota PBB yang akan mengikuti konferensi PBB di AS adalah kewajiban pemerintah AS bukan hak prerogatif AS. Meski demikian, otoritas AS tetap tidak mengabulkan visa para wartawan Iran yang akan menyertai kunjungan Ahmadinejad ke markas besar PBB di New York, sehingga menuai kritikan tajam media massa Iran.(eramuslim)