Waspadai Iran, Arab Saudi Gandeng Israel. Jerusalem Post dalam artikel itu memuji dan mengagumi peran kunci Adel al-Jubeir sebagai penghubung utama dalam mempromosikan hubungan rahasia antara Arab Saudi dan rezim penjajah al-Quds.
Dalam sebuah artikel situs Jerusalem Post pada Ahad, 05/01/14, Kerajaan despotik Saudi Arabia memperkenalkan duta besar untuk Washington sebagai koordinator utama hubungan dan kerjasama politik antara Tel Aviv-Riyadh.
Jerusalem Post dalam artikel itu memuji dan mengagumi peran kunci Adel al-Jubeir sebagai penghubung utama dalam mempromosikan hubungan rahasia antara Arab Saudi dan rezim penjajah al-Quds.
Artikel tersebut juga menjelaskan peran Jubeir antara sebagai penghubung rahasia antara Riyadh-Tel Aviv dan menyebut sangat konstruktif.
Menurut Jerusalem Post, diplomat Saudi itu telah mengabdikan waktunya untuk mengatur semua agenda pertemuan rahasia dengan para kepala organisasi lobi Yahudi di Washington (AIPAC).
Hubungan konsolidasi Jubeir dengan kepala organisasi Lobi Yahudi merupakan indikasi pemulihan hubungan lebih mesra antara Israel dan Arab Saudi, tambah artikel itu.
Disebutkannya, hubungan dekat antara duta besar Saudi untuk Washington dan para pemimpin Yahudi itu juga sebelumnya dilakukan oleh Bandar bin Sultan.
Dalam kasus terakhir ini, Arab Saudi sangat kecewa dengan AS menyusul interaksi baru antara Tehran dan Washington terkait pembicaraan nuklir Iran dengan kekuatan dunia dan menganggap Gedung Putih telah berkhianat kepada Riyadh.
Pada pertengahan November, Bandar bin Sultan yang saat ini menjabat sebagai kepala intelijen Arab Saudi dilaporkan berpartisipasi pada pertemuan rahasia dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Perancis Francois Hollande di Israel yang membahas kemungkinan adanya indikasi peningkatan hubungan antara Iran dan Amerika Serikat.
Dilaporkan, para peserta pertemuan mendiskusikan rencana tentang bagaimana cara dan strategi melawan peran Iran di kawasan dan juga bagaimana menghadapi kemungkinan peningkatan baru hubungan antara Tehran dan Washington.