28 Jun 2012

Turki, Operator Misi AS di Suriah

turkiSidang darurat NATO atas permintaan Turki untuk membahas penembakan jet tempur F-4 negara itu di atas perairan Suriah memiliki dimensi terselubung. Pertemuan itu lebih tepat disebut sebagai panggung untuk secara berjamaah mengeluarkan ancaman terhadap Suriah ketimbang untuk konsultasi.

Insiden tersebut membuka babak baru hubungan Ankara-Damaskus dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara bertetangga itu. Peristiwa itu mengundang reaksi keras dari para pejabat Turki dan pemerintah Ankara mengatakan bahwa Damaskus menembak jatuh pesawat militer Turki di wilayah udara internasional.

Sementara Suriah menyatakan penembakan dilakukan karena jet tempur Turki melanggar wilayah udaranya dan Damaskus takkan mentoleransi pelanggaran atas kedaulatannya. Pada Senin (25/6), juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi menyatakan bahwa penembakan pesawat militer itu adalah pembelaan diri, sebab jet tempur Turki melanggar kedaulatan Suriah.

Seorang ahli militer Suriah mengatakan bahwa tindakan Turki itu memiliki maksud buruk, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa pesawat tersebut sedang menjalankan misi mata-mata. Dikatakannya, jet itu ingin memperoleh akses ke daerah istana, tampaknya untuk mengirim pesan khusus kepada pemerintah.

Setelah sidang darurat NATO, Perdana Menteri Tayyip Recep Erdogan mengatakan, Turki akan memperlakukan setiap satuan militer Suriah, yang mendekati perbatasannya sebagai ancaman dan target militer. Erdogan juga mengatakan, Turki berada di jalan yang benar menyangkut tindakan Suriah, yang menembak jatuh jet tempur Turki, dan tanggapan rasional Ankara agar tidak dikira lemah.

Manuver Turki bagaimanapun harus ditafsirkan sebagai sebuah tindakan provokatif, karena jet tempur negara itu memasuki wilayah udara Suriah dengan terbang rendah dan kecepatan tinggi. Mungkin mereka sedang menguji sistem pertahanan atau kegiatan mata-mata.

Tindakan seperti itu jelas menunjukkan sikap bermusuhan, terlebih dukungan-dukungan Turki terhadap kelompok pemberontak Suriah yang ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Turki terlibat langsung dalam perang Amerika Serikat terhadap Suriah. Mereka ikut mempersenjatai pemberontak dan menyediakan tempat. Ankara telah bertindak provokatif dan kemungkinan itu atas perintah Washington.

AS memiliki rencana perubahan rezim di Suriah. Pada awal 2011, Barat menyusun skenario untuk menciptakan kekerasan di negara Arab itu. Washington ingin Assad digantikan oleh pemimpin boneka yang tunduk kepada AS. Jika langkah-langkah yang diambil sekarang tidak berhasil, Barat mengharapkan perang bisa pecah di Suriah.

Insiden seperti itu juga dapat dengan mudah digunakan sebagai dalih untuk memperburuk konflik. Kini, Turki telah mengerahkan tank-tank tempur dan kendaraan lapis baja lainnya ke perbatasan Suriah. Menurut laporan Press TV, Rabu (27/6/), 15 kendaraan lapis baja telah dikerahkan, begitu pula dengan kendaraan-kendaraan militer lainnya dan senjata-senjata jarak jauh. (IRIB Indonesia/RM/NA)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Turki, Operator Misi AS di Suriah Deskripsi: Sidang darurat NATO atas permintaan Turki untuk membahas penembakan jet tempur F-4 negara itu di atas perairan Suriah memiliki dimensi terse... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►