Seorang Malaysia Sebut Dirinya Pimpinan Indonesia Massa Depan. Seorang pengusaha Malaysia mengklaim akan menjadi "raja Indonesia dalam beberapa tahun mendatang". Utusan Malaysia melaporkan, Sabtu (21/1/2012), lelaki bernama Kamal Ashnawi itu mengaku keturunan raja Jawa dan bernama Raden Mas Prabhu Gusti Agung Ki Asmoro Wijoyo.
Dalam sebuah konferensi pers, Jumat (20/1/2012) malam, Kamal mengaku memiliki tabungan sebesar 5 triliun euro (Rp 57.661 triliun). Untuk mendukung klaimnya, Kamal menunjukkan salinan pernyataan bank HSBC London. Bila klaim itu benar, Presiden dan CEO Sierra Petroleum Sdn Bhd itu tentu berhak menyandang gelar orang terkaya dunia.
Hartanya jauh melebihi kekayaan Carlos Slim, taipan Meksiko yang menduduki peringkat 1 daftar orang terkaya dunia menurut majalah Forbes dengan nilai kekayaan mencapai 63,3 milyar dollar AS (Rp 566 triilun). Sementara itu menurut Forbes, orang terkaya Malaysia adalah Ananda Krishnan, yang memiliki kekayaan "hanya" 9,6 milyar dollar AS (Rp 85,8 triliun).
Kamal memang bukan orang miskin. Namun, dari mana asal hartanya yang luar biasa itu?
Kamal mengaku harta itu diwarisinya dari rekening Combined International Collateral of the Global Debt Facility yang dibuat oleh keluarga kerajaan dunia pada 1875.
Kamal menggelar konferensi pers untuk membantah sejumlah tuduhan terhadapnya, menyusul kegagalan proyek kilang minyak mentah di Kuala Kedah yang diajukannya pada 2005.
"Ini tawaran terakhir saya untuk membantu orang Melayu dan perusahaan-perusahaan dengan menginvestasikan tiga proyek di Perlis, Johor, dan Kelantan, dalam waktu dekat," katanya seperti dikutip Utusan Malaysia.
Proyek-proyek yang diajukannya adalah pusat wisata komersial di Kuala Perlis, taman wisata bertema Pirates of the Caribbean di Danga Bay, Johor Baru, serta sebuah proyek komersial di Kelantan.
Kamal mengatakan, semua urusan yang berkaitan dengan ketiga proyek itu diserahkan ke SAS Group, sebuah kelompok alumni pejalar Sekolah Alam Shah, tempatnya dulu bersekolah.
Sejak proyek kilang minyak di Kedah itu gagal, Kamal mengaku lebih banyak tinggal di luar negeri untuk mengurusi bisnisnya. Sementara ini dia tinggal di Hongkong sebelum berangkat ke Indonesia pada bulan Maret mendatang