Barat dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan awal dengan Taliban untuk membicarakan kemungkinan perdamaian antara kedua pihak setelah hampir satu dekade berperang di Afganistan.
Adanya pertemuan itu diungkap oleh Presiden Afganistan Hamid Karzai, Sabtu (18/6/2011). "Perundingan perdamaian dengan Taliban sedang dilangsungkan. Pasukan asing, terutama dengan Amerika Serikat, sudah memulai bernegosiasi," kata Karzai di Kabul.
Sebelumnya, beberapa diplomat mengungkapkan bahwa pembicaraan kedua pihak berseteru itu sudah dimulai beberapa bulan sebelumnya. Karzai menyatakan, pemerintahnya pun sudah berunding dengan pihak Taliban.
Kedutaan besar Amerika Serikat di Kabul menolak memberi komentar tentang pernyataan Karzai.
Karzai yang berbicara sehari setelah Dewan Keamanan PBB memisahkan sanksi PBB antara tokoh-tokoh Taliban dan Al Qaeda. Keputusan itu diharapkan bisa membuka peluang Taliban bersedia melakukan perundingan damai di Afganistan.
Meskipun ada harapan bahwa perundingan dengan Taliban itu bisa menghasilkan penarikan pasukan AS dari Afganistan, pembicaraan kedua pihak belum mencapai tahap menentukan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Robert Gates menyatakan kemungkinan perundingan politik dengan Taliban pada akhir tahun ini jika gerakan pasukan NATO berhasil menekan Taliban untuk berunding.
Namun banyak warga Afganistan, terutama kaum perempuan dan aktivis masyarakat sipil, yang khawatir negosiasi dengan Taliban bakal merusak kemajuan yang telah dicapai sejak penggulingan rezim Taliban pada 2001.
AS sendiri diperkirakan segera mengumumkan pengurangan "substansial" pasukannya dari Afganistan. Pemimpin mayoritas di Senat AS Harry Reid mengatakan, Jumat (17/6/2011), "Akan ada pengurangan dan saya yakin jumlahnya (pasukan) cukup substansial. Saya berharap begitu," kata tokoh Partai Demokrat itu dalam wawancara dengan PBS Newshour.
Saat ini AS menempatkan sekitar 100.000 tentaranya di Afganistan. (kompas)