Partai Demokrat disebut-sebut memiliki cadangan deposit kekayaan hingga Rp 47 Triliun. Uang itu diduga hasil sumbangan dari kader serta mitra partai. "Jumlahnya disebutkan mencapai 47 triliun," ujar Permadi, di acara diskusi "Polemik Bola Panas Nazaruddin", di Warung Daun, Sabtu, 28 Mei 2011.
Mantan anggota badan kehormatan DPR ini meminta pemerintah segera bersuara sehingga dugaan itu tidak menimbulkan prasangka buruk bagi partai. "Ini sesuatu yang gelap," ujarnya. "Kalau semua bisa diungkap, maka yang lainnya bisa diungkap.
Menurut Permadi, ada dua pendanaan yang dikumpulkan partai. Pertama, melalui sumbangan kader partai. "Jumlahnya tergantung partainya," ujarnya. Jumlah sumbangan yang diberikan kader biasanya berpengaruh terhadap jabatan seseorang di Senayan (DPR). "Kalau sumbangannya bagus ditempatkan di komisi mata air, tapi kalau yang tidak mau nyumbang ya biasanya di komisi air mata," tambahnya.
Kedua, melalui sumbangan yang diberikan oleh mitra partai. Hal ini biasanya berhubungan dengan kepentingan mitra dengan partai bersangkutan. Misalnya, dugaan korupsi yang mengarah pada kader Partai demokrat, Nazaruddin. Bekas Bendahara Partai Demokrat itu diduga memberikan sumbangan Rp 1 miliar tiap bulannya. "Buat pengusaha yang besar seperti dia, jumlah itu terlalu kecil," ujar Permadi.
Sabastian Salang, pengamat parlemen FORMAPPI, menyatakan berdasarkan analisis lembaganya, hampir sebagian besar anggota perlemen di Senayan merupakan pengusaha. "Jumlahnya bisa mencapai 40 persen," ujarnya. Sementara, sisanya berasal dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat hingga publik figur seperti artis.
Hingga kini, masih jarang ditemukan partai politik di Indonesia yang menggantungkan anggaran partainya dari kalangan internal partai sehingga dengan sendirinya partai mencari dana dari luar untuk menutupi bujet anggaran partai yang cukup tinggi.
Hinca Panjaitan, Sekretaris Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat membantah tuduhan itu. "Tidak benar itu," ujarnya. "Semua mekanisme sumbangan ke partai dilakukan dengan transparan." Hinca menyatakan Partai Demokrat sudah memiliki sistem anggaran yang baik sehingga adanya tuduhan deposit yang jumlahnya hingga puluhan triliun itu jelas tidak mendasar. (tempo)
