Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengecam kebijakan ekonomi Amerika Serikat seraya menyatakan, "Kertas-kertas uang yang diciptakan oleh pemerintah Amerika telah menelan banyak korban luas dalam perekonomian global."
Dalam pidatonya pada Konferensi PBB Keempat Soal Negara-Negara Kurang Berkembang yang berlangsung di Istanbul, Turki, kemarin (9/5), Ahmadinejad menegaskan bahwa uang tunai yang disuntikkan ke pasar ekonomi global dalam bentuk dolar Amerika Serikat mencapai 32 trilyun dolar.
"Padahal saat ini defisit bujet AS pada tahun anggaran 2011 diperkirakan mencapai 1,6 trilliun dolar Amerika," tambahnya.
Presiden Iran juga menyinggung bahwa utang luar negeri AS sekarang telah mendekati 146 trilliun, sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) di Amerika Serikat berkisar antara 14 triliun dolar Amerika.
Presiden Ahmadinejad menyatakan bahwa angka-angka tersebut merupakan penjelasan nyata atas penjarahan terhadap kekayaan nasional banyak negara, serta penyebarluasan kemiskinan dan keterbelakangan di seluruh dunia.
Dia menjelaskan bahwa sejumlah negara tengah merampok negara-negara kurang berkembang untuk membayar utang internasional mereka.
Dikatakannya, "Sebagian besar lembaga-lembaga ekonomi internasional juga membela situasi yang ada atau melayani kepentingan negara-negara tertentu".
Presiden Ahmadinejad lebih lanjut mengatakan era kolonialisme akan segera berakhir dan sistem manajemen masalah-masalah dunia harus direformasi.
Ahmadinejad mengusulkan pembentukan komisi independen untuk mengukur tingkat kerusakan yang diderita oleh negara-negara tertindas selama era kolonialisme, dan mewajibkan negara-negara kolonialis untuk membayar ganti rugi. (irib)