Serangan brutal pasukan Zionis ke Jalur Gaza pada Kamis (7/4) lalu, meniggalkan jejak dari sisa-sisa dari amunisi yang menggandung jenis fosfor putih, kata Menteri Dalam Negeri Palestina
Dalam pernyataan yang disampaikan Jumat (8/4), pihak kementerian mengatakan bahwa pada pukul 18.50 waktu setempat di hari Kamis, tiga buah bom ditembakkan ke kawasan hunian Juhr al-Deek di sebelah timur distrik sentral Jalur Gaza.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri juga mengatakan bahwa pasukan penjajah pada hari Jumat menyerang sebuah tangki bahan bakar di sebelah barat Gerbang Salahuddin di Rafah, kota di sebelah selatan Jalur Gaza dan mengakibatkan lokasi yang ditarget dilalap api.
Pada Jumat siang waktu setempat, Departemen Pertahanan menyebutkan bahwa para pekerja berusaha memadamkan api akibat serangan terhadap tangki bahan bakar itu dan ada seorang pekerja yang menderita luka bakar.
Agresi yang dilakukan penjajah Israel terhadap Jalur Gaza semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan semakin intens dalam beberapa hari terakhir, khususnya setelah Hakim Goldstone menjilat ludah sendiri dan menarik kesimpulan laporannya perihal kejahatan perang Israel dalam pembantaian tahun 2008-2009 di Jalur Gaza.
Hingga hari Jumat, Israel melanjutkan serangan ke Jalur Gaza, menghabisi 11 orang penduduk dan melukai puluhan orang lainnya.
Pada hari Sabtu (9/4) pagi, seorang warga Palestina tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan artileri Israel di utara Jalur Gaza, hal itu diungkapkan sejumlah sumber medis.
Kepada reporter PIC, para sumber itu mengatakan bahwa Ahmed Zaituna tewas dan seorang lainnya terluka saat artileri Israel menghantam mereka yang tengah berboncengan mengendarai sepeda.
Para sumber itu mengatakan bahwa orang yang terluka kondisinya amat kritis. Mereka menambahkan, jumlah korban warga Palestina akibat serangan brutal Israel sejak hari Kamis meningkat menjadi 17 orang tewas dan 65 orang terluka.
Dua orang pejuang Qassam tewas saat fajar menyingsing di hari Sabtu, sementara gerilyawan yang ketiga mengalami luka-luka saat Israel menyerbu Gaza.
Brigade Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan balasan berupa tembakan sebuah roket ke arah Beer Sheba pada Sabtu dini hari untuk membalas agresi Israel.
Sejumlah sumber Israel mengatakan, ada empat orang yang terluka dalam ledakan itu dan sejumlah rumah mengalami kerusakan.
Pada tahun 2009, Israel mengakui bahwa pihaknya memang mempergunakan bom fosfor putih dalam aksi pembantaian di Jalur Gaza, namun Israel berkilah dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan hukum internasional.
Pengakuan tersebut dituangkan dalam sebuah dokumen setebal 163 halaman yang diterbitkan oleh kementerian luar negeri Israel sebelum keluarnya laporan resmi PBB.
Tentara Israel mempergunakan amunisi yang mengandung fosfor putih dalam perang Gaza, demikian dituliskan dalam dokumen tersebut.
Namun, Israel menyangkal bahwa pihaknya telah melanggar hukum internasional dan mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menembakkan senjata semacam itu ke wilayah padat penduduk.(Smcom)