Selama konflik Falklands antara Argentina dan Inggris. Israel diam-diam menyediakan senjata dan perlengkapan militer ke Buenos Aires, menurut pengungkapan dalam sebuah buku baru.
Menurut pemberitaan Daily Mail, Perdana Menteri Israel saat itu Menachem Begin memiliki kebencian yang mendalam-dan berakar kepada Inggris, sehingga rezim Zionis itu diam-diam menjadi pemasok terbesar peralatan militer untuk junta militer Argentina tersebut.
Masker gas, sistem radar peringatan, rudal udara-ke-udara dan tangki bahan bakar untuk pembom tempur dikirim dari Tel Aviv ke angkatan bersenjata Jenderal Galtieri.
Kesepakatan yang paling berani dari kedua pihak melibatkan pemasokan 23 pesawat tempur buatan Perancis - Mirage IIICs - yang disamarkan dengan lambang Peru. Tapi pesanan itu tiba setelah perang berakhir.
Inggris, di bawah Margaret Thatcher, merebut kembali Kepulauan Falkland pada Juni 1982, dua setengah bulan setelah Argentina menyerbu. Sekitar 255 prajurit Inggris, lebih dari 650 tentara Argentina dan tiga penduduk pulau tewas.
Buku berjudul Operation Israel (1976-1983), yang disusun oleh wartawan Argentina Hernan Dobry, mengungkapkan bahwa Argentina sangat berharap untuk setiap sekutu agar dapat memberikan senjata penting dan perlengkapan perang lainnya, sementara Satuan Tugas Inggris meningkatkan tekanan.
Angkatan Udara Argentina menghubungi Isrex Argentina - wakil-wakil dari pabrik-pabrik amunisi Israel di Buenos Aires - yang bersedia membantu, tapi memerlukan izin lebih lanjut dari Tel Aviv dan meminta wawancara dengan Begin.
Menurut Israel Lotersztain, seorang salesman dari Isrex Argentina, Begin berkata: "Anda datang untuk berbicara buruk tentang Inggris. Apakah ini akan digunakan untuk membunuh orang Inggris?"
Wawancara yang dilakukan oleh penulis buku, mengungkapkan bahwa Begin melihat transaksi itu sebagai bentuk balas dendam atas digantungnya seorang temannya, Dov Gruner, oleh Pihak berwenang Inggris di Palestina pada tahun 1947.
"Dov Gruner di sana akan senang dengan keputusan ini. Jelas, itu semua harus dilakukan dengan sempurna."
Gruner dijatuhi hukuman mati karena terlibat dalam serangan terhadap sebuah kantor polisi oleh Irgun, gerakan paramiliter Zionis bawah tanah yang diperintahkan oleh Begin.
Saat ia menunggu hukuman gantung, ia menulis surat kepada Begin, berterima kasih atas dukungannya dan menekankan keyakinannya pada Irgun.
"Dia (Begin) benci orang Inggris lebih dari apapun; semua orang sudah lupa pendudukan Inggris, tapi dia tidak," menurut Lotersztain.
Rekannya Jaime Weinstein setuju, katanya: "Ia melakukan semua yang mungkin untuk membantu Argentina, menjual senjatanya selama konflik Malvinas (nama Argentina untuk Falklands)."
Israel membutuhkan pihak ketiga untuk membantu dengan kesepakatan sehingga Inggris tidak akan tahu bahwa mereka membantu Argentina dan ini adalah di mana Peru, terlepas dari fakta bahwa negera itu telah mencoba untuk menengahi rencana perdamaian yang ditolak oleh Argentina, masuk dalam pertikaian tersebut.
Dobry mengungkapkan bahwa Fernando Belaunde Therry, presiden Peru kala itu, memberi kewenangan pada Israel untuk mengangkut senjata dan peralatan ke Lima dan Callao, pelabuhan utama Peru, sebelum diam-diam terbang ke Buenos Aires dengan pesawat Aerolineas Argentinas.
Angkatan Udara Peru menandatangani pesanan pembelian kosong, yang memungkinkan Argentina untuk meminta apa pun yang mereka butuhkan dari Israel.
"Tugas ini untuk mendukung mereka dalam segala sesuatu yang kita bisa, dan tidak ada masalah untuk menandatangani pesanan pembelian," kata seorang pejabat tinggi Peru.
Menurut buku, yang telah terlebih dulu ditampilkan di koran La Nacion Argentina, pesawat yang lebih besar dari yang bisa diberikan oleh Angkatan Udara Peru dibutuhkan untuk beberapa peralatan berat yang mengarah pada keterlibatan perusahaan Belgia menggunakan bendera Luksemburg yang telah disetujui oleh Mossad.
Namun, badan intelijen Inggris terus melacak pesawat yang mendarat di Peru itu dan bahkan mengambil foto beberapa kedatangan.
"Sebuah surat kabar pernah menerbitkan memuat gambar yang menunjukkan sebuah pesawat Aerolineas Argentinas dan Duta Besar Inggris di Israel membawa foto itu kepada Begin dan timbul kehebohan," kata Lotersztain.
"Mereka sangat menyadari bahwa seluruh operasi telah berjalan sejauh apa sehingga kadang-kadang ketika kita membahas apakah beberapa perlengkapan sudah tiba kita akan berkata, 'mari kita tanyakan kepada orang-orang Inggris'."
Ada total lima penerbangan dari Tel Aviv ke Buenos Aires melalui Lima, berisi peralatan seperti masker gas, sistem radar peringatan untuk mencegah tembakan dari rudal musuh, rudal udara ke udara, jaket selimut dan suku cadang.
Tangki bahan bakar tambahan untuk pembom tempur dipasok oleh Israel sangat penting bagi upaya perang Argentina saat mereka memungkinkan pilot untuk terbang ke Falklands dan kembali ke daratan Argentina tanpa henti.
Dobry menemukan bahwa Israel mengirim 1.500 liter tangki dan bukannya model standar 1.300 liter dan menulis bahwa ini berarti Satgas Inggris harus memindahkan armadanya lebih ke timur untuk mencegah pemboman lebih lanjut.
"Rezim Yahudi itu tidak hanya bersedia untuk memasok pemerintah Leopoldo Fortunato Galtieri dalam segala hal yang diperlukan tetapi juga proaktif dalam menasehati dan menyampaikan pengalaman mereka dalam pertempuran," kata Dobry. (Smcom)