6 Apr 2011

Partai Presiden Sarkozy Gelar Debat Islam di Prancis

ImagePartai Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, UMP menggelar debat tentang isu kontroversial tentang praktek agama Islam di negara sekular Prancis.


Debat itu memancing protes dari kelompok Islam dan agama, dan juga dari sejumlah anggota partai berkuasa itu.


Kritik itu menuduh partai menjadi kebangkitan kembali kelompok kanan.


Debat itu digelar sepekan sebelum peraturan larangan cadar di wilayah umum di berlakukan.


Tokoh agama Islam memboikot pertemuan tersebut, dan hanya para politisi atau perwakilan dari agama lain yang hadir dalam diskusi selama tiga jam di Hotel Paris.


Partai UMP mengatakan sangat tidak bertanggung jawab jika tidak mendiskusikan perubahan sosial di masyarakat menyusul peningkatan jumlah Muslim di negara itu.


Sekitar 26 usulan yang diajukan bertujuan untuk mendukung karakter sekular di negara itu yang diterapkan sejak 1905.


Pembahasan dilakukan antara lain mengenai makanan halal yang disajikan di sekolah dan pelaksanaan sholat di jalanan karena masjid tak dapat menampung jamaah.


Usulan yang dibahas pada Selasa (5/4) termasuk, larangan penggunaan simbol agama termasuk kerudung bagi Muslim atau pemeluk Kristen dalam aktivitas sehari-hari, mencegah seorang ibu beragama Islam untuk menggunakan penutup kepala ketika menemani anaknya dalam piknik anak sekolah, dan mencegah orangtua tidak melibatkan anaknya dari mata pelajaran penting seperti biologi dan pendidikan jasmani.


Wartawan BBC di Paris, Hugh Schofield mengatakan suasana politik di Prancis dalam beberapa hari terakhir ini saling menuduh kebangkitan kelompok kiri dan kanan.


Menurut perkiraan pemerintah, jumlah Muslim di Prancis mencapai enam juta orang, atau hampir mencapai 10% dari seluruh populasi, dan merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain di Eropa Barat.(bbc)