Omar bin Laden, putra ke lima pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, mengaku pernah diundang ke Gedung Putih pada hari terakhir kepresidenan George W. Bush untuk mengetahui posisi ayahnya. Omar, mengklaim pernah dikunjungi oleh staf Gedung Putih di rumahnya di Doha, ibu kota Qatar pada Januari 2009.
"Mereka mengundang saya untuk menemani mereka ke Gedung Putih, menawarkan pembelaan, bantuan dan perlindungan bagi saya, dengan syarat saya membantu mereka menemukan ayah," kata Omar kepada harian Spanyol, La Vanguardia dalam wawancara, Senin 4 April 2011.
Namun, Omar, 29, menolak tawaran itu dengan alasan tugas anak laki-laki terhadap ayahnya. Ia minta maaf, bukan karena ia tidak bisa tetapi karena ia sebagai anak lelaki harus mencintai dan menghormati ayahnya. "Meski dalam banyak kasus, anak laki-laki berseberangan pikiran dengan ayahnya.".
Omar, yang pernah diminta menjadi pengganti ayahnya, menyatakan tidak pernah berhubungan dengan ayahnya hampir dalam 10 tahun terkahir ini. Ia juga menyatakan tidak berkaitan dengan kejahatan di gunung Tora Bora, Afghanistan, sebulan sebelum serangan 11 September 2001 di Amerika. "saya tidak menerima pesan apapun dari ayah saya," katanya.
Omar menikah dengan perempuan Inggris, Jane Felix Browne yang lebih tua 25 tahun dari dia. Jane kemudian pindah agama menjadi Islam dan mengganti namanya menjadi Zaina. Mereka menikah pada 2007 tetapi kemudian bercerai setelah Omar divonis mengidap schizophrenia.
Omar kini menawarkan jasanya sebagai utusan perdamaian di Timur Tengah. Ketika ditanya apakah ayahnya masih hidup, ia menjawab tidak tahu. "Tapi saya pikir dia masih hidup," katanya.
Sementara juru bicara Gedung Putih tidak mau memberikan komentar atas pernyataan Umar tentang pemerintahan periode sebelumnya.(tempo)