26 Apr 2011

Kebangkitan Rakyat Arab Mengancam Dinasti Saudi?

ImageBola liar revolusi rakyat Timur Tengah yang menumbangkan rezim diktator di Afrika Utara dan negara Arab terus menggelinding kencang, kini mulai menghantui rezim Arab Saudi. Rakyat di negara itu berunjuk rasa menuntut reformasi politik, sekaligus memprotes diskriminasi Dinasti Saudi dan dekadensi moral para pangeran yang bertengger di pucuk-pucuk kekuasaan. Mereka juga menuntut penarikan pasukan Saudi dari Bahrain.


Para pemimpin agama Saudi juga mengeluarkan statemen yang mengkritik pemerintah Riyadh. Tidak hanya itu, para guru juga berdemonstrasi menuntut haknya. Emirates Business dalam laporannya mengenai protes para guru menulis,"Kebanyakan para guru yang tercatat secara resmi mencapai 12.000 orang selama lebih dari tujuh tahun tidak bisa bekerja sebagai guru di sekolah-sekolah Arab Saudi."


Televisi al-Alam memberitakan bahwa rakyat Saudi mendesak pembebasan tahanan politik yang dijebloskan dalam penjara menakutkan tanpa proses pengadilan. Sejumlah sumber pemberitaan melaporkan bahwa aksi protes rakyat dan pemberangusan terbesar yang dilakukan pemerintah Saudi terjadi di Provinsi Qatif.


Mufti Saudi juga memperingatkan pemerintah Riyadh supaya memperhatikan tuntutan rakyat miskin dan pengangguran di negara itu. Para mufti menilai masalah ini bisa memicu revolusi rakyat sebagaimana terjadi di Tunisia dan Mesir.


Sheikh Yusuf Ahmad dalam sebuah video yang beredar di internet menyatakan, tingginya tingkat kemiskinan dan besarnya pengangguran di negara penyuplai minyak terbesar dunia ini akan memicu revolusi rakyat yang berhasil menumbangkan tahta Dinasti Saudi.


Koran al-Arab mengutip statemen Sheikh Ahmad menulis, ketidakpedulian pemerintah pasca banjir bandang tahun lalu, dan tahun ini di Jeddah -- kota terbesar kedua di Arab Saudi yang menewaskan puluhan orang dan menelantarkan ribuan lainnya -- akan memicu kemarahan rakyat.


Majalah Foreign Policy mengutip Simon Henderson menilai nasib Arab Saudi akan seperti negara-negara Afrika Utara.


Seorang oposan politik Arab Saudi mengungkapkan bahwa benteng ketakutan rakyat atas rezim Riyadh telah runtuh, dan mereka terus menuntut haknya meski harus ditebus dengan mendekam di jeruji besi dan penyiksaan.


Para pengamat politik menilai usia renta raja Saudi dan putra mahkotanya, friksi antarpangeran, tidak diperhatikannya kehidupan warga Syiah di wilayah kaya minyak, merupakan deretan masalah yang menjadi bom waktu bagi rezim Riyadh.


Robert Fisk, jurnalis koran The Independent dalam laporannya menulis, salah satu mimpi terburuk Arab Saudi adalah kebangkitan rakyat Arab, dan kini tengah mengancam Dinasti Saudi.


Para analis politik menilai transformasi terbaru di Timur Tengah dan kebangkitan umat Islam akan melanda Arab Saudi. Tampaknya, nasib Dinasti Saudi tidak lama lagi akan seperti Ben Ali di Tunisia, Mubarak di Mesir, Gaddafi di Libya dan Abdullah Saleh di Yaman.(irib)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Kebangkitan Rakyat Arab Mengancam Dinasti Saudi? Deskripsi: Bola liar revolusi rakyat Timur Tengah yang menumbangkan rezim diktator di Afrika Utara dan negara Arab terus menggelinding kencang, kini mu... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►