Sehari setelah Dewan Nasional Transisi Sementara (PTNC) Libya mengumumkan kontrak minyak dengan Doha. Qatar mengakui dewan pemberontak Libia sebagai satu-satunya perwakilan sah negara itu. Qatar adalah negara kedua setelah Perancis mendukung dewan pemberontak libya.
Dewan Nasional Transisi Sementara (PTNC) mewakili Libya dan rakyatnya, yang mencakup perwakilan seluruh daerah negara itu yang diterima rakyat Libya, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Qatar.
Qatar memang menjadi negara kawasan Arab yang paling aktif dalam koalisi negara-negara barat yang menentang pemimpin Libya Moamar Khaddafi. Bahkan pesawat tempur Qatar telah ikut dalam operesi militer dengan bargabung bersama pesawat tempur Prancis.
Kepala Dewan Kerjasama Teluk (GCC), sebuah blok ekonomi dan politik, mengatakan Libya telah kehilangan legitimasi dan didukung langkah oleh negara kecil di Teluk Arab. Selain Qatar, GCC mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Negara-negara Teluk Arab lainnya sebagian besar sedang menunggu untuk melihat hasil di Libya karena pasukan sekutu memukul pasukan Khaddafi dan pemberontak maju menuju Tripoli. Uni Emirat Arab menawarkan bantuan kemanusiaan dan mengirim 12 pesawat untuk patroli.
Sebelum krisis, Libya memproduksi sekitar 1,6 juta barel minyak per hari, atau hampir dua persen dari produksi dunia. Sebagian besar minyak berada di timur dimana para pemberontak lebih kuat, tapi sejauh ini sanksi dan kurangnya operasi pemasaran telah menghentikan pemberontak menjualnya di luar negeri.(MIcom)