Lebih dari 1.000 tentara Arab Saudi telah berada di Bahrain guna mengatasi aksi demonstrasi yang melanda negeri itu. Pasukan Saudi hari ini menyerbu Rumah Sakit Salmaniya, rumah sakit utama di Manama, ibukota Bahrain.
Di sana ratusan orang tengah dirawat karena mengalami luka-luka akibat bentrokan antara demonstran dan pasukan pemerintah, Selasa, 15 Maret kemarin.
Menurut saksi-saksi mata seperti diberitakan Press TV, Rabu (16/3/2011), pasukan Saudi memaksa masuk ke RS tersebut. Mereka tidak mengizinkan para dokter, perawat dan keluarga korban untuk meninggalkan ataupun masuk ke RS tersebut. Belum jelas apa tujuan dari aksi penyerbuan pasukan Saudi tersebut.
Sebelumnya, aparat polisi Bahrain menembak mati setidaknya dua demonstran dan melukai puluhan orang lainnya saat mereka menggempur para demonstran yang terus menggelar aksi protes damai di Lapangan Pearl, di Manama.
Serangan itu terjadi dua hari setelah Saudi mengirimkan pasukan militernya ke Bahrain untuk meredakan demonstrasi antipemerintah. Pengerahan pasukan Saudi tersebut atas permintaan keluarga kerajaan Bahrain.
Intervensi militer asing di Bahrain ini telah menimbulkan kekhawatiran Sekjen PBB Ban Ki-moon. Kelompok-kelompok oposisi Bahrain menyebut pengerahan pasukan asing tersebut sebagai invasi ke Bahrain.
Hingga saat ini, ribuan demonstran masih mendirikan tenda-tenda di Lapangan Pearl. Mereka telah menggelar aksi demo tersebut sejak Februari lalu.(detik)