Aksi revolusi rakyat Yaman mendapat dukungan oleh salah satu menteri Yaman Hamoud al-Hitar menyatakan mundur dari kabinet pemerintahan Ali Abdullah Saleh, sebagai bentuk protes atas tindak kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Yaman terhadap para demonstran.
Seperti dilaporkan televisi al-Manar, al-Hitar juga mundur dari posisinya di partai Kongres yang saat ini berkuasa di Yaman.
Sementara itu aksi protes terhadap kebijakan pemerintah dalam menghadapi para demosntran juga dilakukan oleh ratusan tentara yang memilih bergabung dengan rakyat di bundaran al-Taghyir ibukota Sanaa. Ratusan tentara itu berasal dari brigade 17 infantri.
Hamoud al-Hitar menyebut apa yang sedang terjadi di negaranya sebagai pelanggaran hak asasi manusia, pengekangan kebebasan, krisis politik, ekonomi dan sosial.
Seiring dengan itu, sejumlah suku di Yaman menyatakan menentang aksi dan kebijakan pemerintah. Mereka memblokade dan jalan-jalan Sanaa dan mencegah masuknya bahan bakar ke ibukota itu.
Sejak 11 Februari lalu, rakyat Yaman bangkit menentang pemerintah dan menuntut Ali Abdullah Saleh yang sudah berkuasa lebih dari tiga dekade untuk turun dari kekuasaan. Tindakan represif yang dilakukan tentara dan pasukan keamanan Yaman terhadap para demonstran telah menewaskan banyak orang dan melukai ratusan lainnya. (irib)