Standar ganda yang diterapkan media Barat dalam opini publik dunia terhadap aksi protes rakyat terhadap rezim Suriah, seakan-akan Suriah tak luput dari perubahan di Timur Tengah
Pasalnya, media massa mainstream baru-baru ini memblowup aksi protes terbaru di Daraa, sebuah kota perbatasan Suriah dan Yordania. Setelah gagal merusak hubungan mesra Damaskus dengan Tehran dan front pendukung muqawama lainnya, kini Barat berusaha menciptakan rekayasa Revolusi Hijau seperti yang terjadi Iran.
Kali ini, Barat berusaha menggiring opini publik dunia bahwa Suriah pun tak luput dari gelombang protes rakyat yang menuntut perubahan di Timur Tengah. Hanya saja, apa yang terjadi di Suriah baru-baru ini murni hasil rekayasa Barat untuk mengacaukan stabilitas dalam negeri yang dikenal sebagai pendukung muqawama di kawasan.
Apa yang terjadi di Daraa baru-baru ini sebenarnya merupakan peristiwa biasa, riak-riak protes segelintir warga yang tidak puas terhadap pemerintah. Seperti halnya kota-kota lainnya di negara-negara berkembang, Daraa pun juga menghadapi persoalan ekonomi dan sosial yang tidak ringan. Namun media massa Barat membesar-besarkan kasus tersebut.
Tidak hanya itu, aksi protes rakyat yang tidak begitu besar ini ditunggangi berbagai kepentingan Barat.Betapa tidak, pihak keamanan Suriah baru-baru ini berhasil menemukan banyak senjata, bahan peledak, dan sejumlah uang tunai yang disembunyikan oleh sekelompok preman bersenjata di sebuah masjid. Terang saja, terbongkarnya kasus ini menjadi indikator kuat bahwa Barat dan sekutunya tengah melancarkan konspirasi berbahaya di Suriah, sebagai negara yang selama ini dikenal sangat getol membela muqawama menentang rezim zionis Israel.
Ironisnya, media massa manistream mereduksi informasi mengenai aksi pawai warga Suriah mendukung Presiden Bashar Assad untuk mengecam konspirasi Barat yang berusaha menciptakan kerusuhan di negara itu.
Pawai ribuan warga Daraa ini terjadi menyusul aksi demo dan kerusuhan yang terjadi di provinsi tersebut. Dalam pawai itu warga meneriakkan slogan-slogan dukungan kepada pemerintahan Assad dan mengecam konspirasi asing terhadap Suriah.
Media massa mainstream dengan baik mengetahui bahwa dengan berjalannya waktu, mereka tidak bisa menyembunyikan wajah brutalnya dengan propaganda buruk terhadap pihak lain. Lambat atau cepat, wajah buruk negara-negara Barat semakin diketahui opini publik dunia. Namun, mengapa media-media mainstream ini tidak pernah meninggalkan propaganda busuknya, seperti yang baru-baru diterapkan terhadap Suriah. Negara-negara Barat tetap saja melakukan intervensi terhadap negara lain melalui media mainstream.
Sejatinya, yang digembar-gemborkan media massa mainstream mengenai aksi protes rakyat di Suriah merupakan bentuk permusuhan rezim-rezim Barat terhadap negara-negara yang mendukung muqawama seperti Suriah. (irib)