Di saat ketegangan yang tidak menentu antara Hamid Karzai dan Barat terkait pembunuhan warga sipil di Afghanistan, pasukan NATO menembak mati salah satu kerabat dekat presiden dalam salah satu serbuan yang dilakukan malam hari.
Para pejabat di selatan Kandahar, Afghanistan, mengatakan bahwa Haji Yar Mohammad Karzai, sepupu kedua presiden, tewas saat pasukan khusus AS melakukan operasi di Karz, kediaman leluhur Karzai yang terletak di pinggiran Kota Kandahar.
Tetua suku berusia 63 tahun tersebut salah dikenali dan disangka merupakan ayah dari seorang komandan Taliban. Hal itu agaknya merupakan kegagalan intelijen besar.
Pekan ini, PBB merilis data yang menunjukkan jumlah total warga sipil yang tewas di tangan pasukan koalisi dan Taliban tahun lalu. Angkanya menunjukkan jumlah 2.777, hal itu memperlihatkan peningkatan kekerasan dari kedua kubu.
Mahmoud Karzai, salah satu saudara laki-laki presiden, mengaku "mencium adanya konspirasi mendalam" terkait pembunuhan Haji Yar Mohammad. Ia menambahkan, dirinya khawatir NATO diberi informasi keliru oleh seorang anggota keluarga Karzai.
Sesuai dengan adat Islam yang memakamkan seseorang dalam kurun waktu 24 jam setelah kematian yang bersangkutan, para tetua suku, termasuk saudara tiri Hamid Karzai yang kuat, Ahmed Wali Karzai, berkumpul di Karz untuk menghadiri upacara pemakaman, Kamis siang.
Waheed Omar, juru bicara Karzai, mengatakan bahwa sang presiden mendapat informasi mengenai kematian anggota keluarganya pada pagi hari dan langsung memerintahkan pasukan keamanan Afghanistan melakukan investigasi.
"Sama seperti saat jatuh korban sipil, presiden merasa sedih karena beliau menganggap hilangnya nyawa adalah hal yang amat serius," kata Omar.
Kesaksian dari para penduduk desa berisi banyak detail, namun semuanya sepakat bahwa operasi pasukan asing tersebut dilakukan lewat tengah malam menjelang pagi dan pasukan AS turut terlibat di dalamnya.
"Ada banyak tank yang datang dan mengepung rumah itu, tapi mereka tidak menyerang bangunan lain," kata Haji Padshah. "(Pasukan) Amerika masuk, menyeret keluar Haji Mohammad dan menembaknya."
Ahmadullah Nazak, ketua Distrik Dand, tempat kawasan Karz, menambahkan bahwa dua orang pengawalnya dan seorang tetangganya ditangkap. "Kami tidak tahu mengapa mereka melaksanakan operasi di desa itu, atau apakah hanya dia atau orang lain yang jadi sasaran."
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO awalnya mengklaim telah menewaskan "ayah" dari seorang komandan Taliban yang masuk daftar pencarian orang karena turut berperan dalam pembuatan bom mobil.
Pasukan koalisi mengklaim telah berhasil "menangkap seorang pemimpin Taliban, membunuh seorang yang bersenjata dan menangkap sejumlah orang yang dicurigai sebagai pemberontak."
Menurut ISAF, setelah memerintahkan semua orang meninggalkan bangunan agar mereka bisa mengeledahnya, ada seseorang yang melihat "seseorang bersenjatakan AK-47 di sebuah bangunan lain di dekat lokasi."
"Pasukan keamanan menganggap pria itu sebagai ancaman bagi pasukan keamanan dan menghadapinya. Yang tewas adalah ayah dari orang yang dicari," kata ISAF.
Sore harinya, setelah muncul kabar bahwa yang tewas adalah saudara Karzai, pasukan koalisi memberikan "update" yang mengoreksi klaim awalnya bahwa yang tewas adalah ayah seorang anggota Taliban. Pasukan asing juga menngatakan telah melakukan penyelidikan.
Aktar Mohammad, tetangga Karzai, mengatakan bahwa pria tua itu memang punya senjata api untuk berjaga-jaga dan mempertahankan properti miliknya, sama seperti semua warga desa.
Mahmoud Karzai mengatakan bahwa pembunuhan itu adalah "perkembangan mengejutkan" dan mengaku tidak habis pikir mengapa pasukan NATO memburu Taliban di Karz, kawasan yang relatif damai di Distrik Dand. "Karz adalah tempat perlindungan kami, tidak ada dan tidak akan pernah ada Taliban di sana.
Meski keluarga Karzai telah memegang kekuasaan selama nyaris 10 tahun, Karz tetap menjadi desa yang relatif miskin dan tidak berkembang yang dikelilingi tanah pertanian.
Mahmoud Karzai mengaku yakin ada konspirasi yang berhubungan dengan permusuhan keluarga pada masa perang melawan Uni Soviet pada1980-an saat Yar Mohammad membunuh salah satu sepupunya, Khalilullah Karzai. Perseteruan selama 30 tahun tersebut banyak disebut sebagai alasan di balik penembakan Waheed, putra Yar Mohammad yang berusia 18 tahun, di Karz pada Oktober 2009.
"Jika ini memang disengaja saat militer AS diberi informasi palsu untuk menyelesaikan dendam pribadi, maka ini masalah yang amat serius," kata Mahmoud Karzai.
Pembunuhan anggota keluarga Karzai di Afghanistan, yang menganggap penting keluarga dan suku, berpotensi melahirkan saling tuduh terkait kesalahan-kesalahan NATO.(suaramediacom)