Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.
Pada hari Rabu (16/3) waktu setempat, Iran memamerkan "piring terbang" buatan sendiri dalam sebuah ajang pameran teknologi strategis, demikian dilaporkan kantor berita tak resmi, Fars.
Zohal (Saturnus) adalah sebuah perangkat yang didesain dan dikembangkan secara gabungan antara Farnas Aerospace Company dan Iranian Aviation and Space Industries Association (IASIA).
Benda terbang tersebut dilengkapi dengan sistem autopilot, GPS (Global Positioning System) dan dua sistem pengambil foto terpisah dengan kualitas gambar full high definition (HD) 10 megapixel. Selain itu, "piring terbang" tersebut memiliki sistem penstabil foto.
Menurut rencana, Zohal akan dipergunakan untuk melaksanakan sejumlah misi, sebagian besarnya terkait dengan data foto di udara. Perangkat tanpa awak tersebut juga mampu mengambil dan mengirimkan foto secara bersamaan.
Zohal juga memiliki perangkat navigasi dan sistem pengawasan portabel yang bisa dipergunakan untuk mentransmisikan data dan foto. Zohal bisa diterbangkan di dalam dan luar ruangan.
"Piring terbang" tanpa awak tersebut diluncurkan dalam sebuah upacara yang turut dihadiri oleh pemimpin tertinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei.
Kemudahan transportasi, peluncuran, dan penerbangan yang tidak berisik menjadi keunggulan tersendiri dari perangkat tersebut.
Selain itu, ada proyek kedua yang juga diungkapkan kepada publik, yakni sebuah pesawat ringan untuk olahraga.
Pesawat olahraga tersebut dirancang dan dikembangkan Dorna Aerospace Company. Pesawat tersebut bisa dipergunakan untuk penerbangan pribadi, patroli udara, dan pengintaian.
Oktober tahun lalu, Iran mengembangkan kapal laut yang bisa diterbangkan. Iran dan Amerika Serikat sama-sama terlibat aktivitas membangun kendaraan-kendaraan terbang hibrida yang diduga akan dimanfaatkan untuk patroli dan mata-mata.
Saat AS dikabarkan siap memamerkan sebuah Jip Humvee yang bisa terbang seperti helikopter, Iran dikabarkan sudah memiliki sejumlah skuadron pesawat-kapal pengintai kecil yang dinamai Bavar 2.
Kedua jenis kendaraan "cangkokan" tersebut memang dirancang untuk dapat bergerak di dua medan dengan mudah. Di darat dan udara untuk helikopter Humvee AS dan udara serta air untuk pesawat-kapal milik Iran.
Fungsi dasar kendaraan milik AS tampaknya adalah sebuah Jip Humvee yang memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal.
"Kapal terbang" milik Iran dirancang untuk dipergunakan dalam kegiatan patroli maupun pengintaian. Kendaraan itu agaknya juga mampu menghindari radar, diduga dengan terbang rendah.
"Gelombang tinggi tidak berpengaruh terhadap kapal-kapal itu, mereka bisa dipergunakan untuk operasi-operasi pengintaian dengan menggunakan kamera-kamera night vision dan sistem-sistem elektronik," kata Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi seperti dikutip dari lamanNews.com.au.
Meski sejumlah pakar berpendapat bahwa kendaraan-kendaraan tersebut secara teknis mungkin saja lemah, dan dengan itu bisa bergerak dengan tanpa terdeteksi, kendaraan-kendaraan Iran membuat negara itu lebih unggul dalam kompetisi kombinasi kendaraan hibrida melawan Amerika, yang baru saja menandatangani konsep baru militer mereka.(SMcom)