Media Barat mereduksi perlawanan rakyat di Libya dengan menyebutnya sebagai gelombang kerusuhan yang dibuat oleh al-Qaeda guna membenarkan aksi bungkam para pemimpin Barat menyikapi brutalitas rezim Gaddafi membantai pemrotes di negara Afrika Utara itu.
Abu Yahya al-Libi, orang yang diklaim Barat sebagai komandan al-Qaeda, telah menyerukan kudeta atas penguasa Libya Muammar Gaddafi.
Dalam video berdurasi 30 menit yang diposting di Internet, Abu Yahya menegaskan bahwa setelah runtuhnya rezim di Tunisia dan Mesir sekarang giliran Libya. Demikian Deutsche Welle melaporkan.
Kapanpun Gaddafi dan AS ingin membunuh warga sipil, mereka akan mengklaim musuhnya sebagai al-Qaeda sehingga dengan mudah bisa menjustifikasi pembunuhan berdarah.
Rekaman video baru yang diklaim sebagai statemen komandan al-Qaeda itu adalah taktik baru untuk membenarkan pembunuhan warga sipil tak berdosa Libya. Abu Yahya al-Libi berhasil melarikan diri dari penjara Bagram Afghanistan pada tahun 2005.
Al-Libi belum pernah menjadi anggota top al-Qaeda dan tidak diketahui bagaimana AS telah membebaskannya dari penjara Afghanistan untuk diperalat sebagai juru bicara al-Qaeda demi melicinkan ambisi busuknya di Libya.(irib)