20 Mar 2011

Hasan Nasrullah: Rezim Bahrain Sama dengan Rezim Zionis Israel

Image


Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah, dalam pidatonya yang disampaikan Sabtu malam (19/3) mengatakan, "Tindakan pasukan Bahrain terhadap para pendemo sama seperti perilaku Rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina."


Sayid Hasan Nasrullah ketika menyinggung Revolusi Rakyat di kawasan mengatakan, "Bangsa Bahrain mempunyai tuntutan legal. Di awal kebangkitan rakyat negara ini, ratusan pemuda berkumpul di bundaran Mutiara dan menyampaikan tuntutannya. Akan tetapi rezim Bahrain malah menembaki mereka dengan peluru." Ditambahkannya, " Setelah itu, aksi demo meluas di seluruh penjuru negara ini. Akan tetapi rezim Bahrain malah membantai warga dalam jumlah yang lebih banyak lagi dan menangkap para pendemo."


Seraya menyinggung dualisme kebijakan negara-negara Arab terkait Revolusi Rakyat di kawasan, Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, "Liga Arab dan negara-negara Arab saat ini menghadapi dua revolusi (Libya dan Bahrain). Dalam menyikapi Libya, Liga Arab lebih memilih bungkam. Padahal banyak warga Libya yang tewas. Negara-negara Arab tidak mengirimkan pasukan ke Libya. Akan tetapi apa yang mereka lakukan terhadap Bahrain? Revolusi di Bahrain disikapi berbeda dengan revolusi di Libya. Negara-negara Arab mengirim pasukan ke Bahrain dan membantai para pendemo damai."


Lebih lanjut Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, "Aksi unjuk rasa di Bahrain berlangsung dengan damai, bahkan tidak ada satu mobil pun yang dibakar dan tidak ada sebuah kaca yang pecah. Akan tetapi pasukan Arab dikerahkan untuk membantai masyarakat ayng melakukan demo damai. Bahkan pasukan keamanan menyerang rumah sakit dan rumah-rumah pemimpin pendemo. Ini adalah cara Zionis Israel. Rezim Zionis menyerang rumah-rumah penduduk. Hal yang sama juga dilakukan tentara Bahrain. Rezim Bahrain bahkan menghancurkan bundaran Mutiara dan meratakannya."


Sayid Hasan Nasrollah menambahkan, "Peristiwa-peristiwa itu mencerminkan karakter diktator dan rezim taghut. Akan tetapi ketertindasan terbesar bangsa Bahrain adalah revolusi di negara ini dikesankan sebagai perang sebuah madzhab atau kelompok aliran. Ini adalah hal yang sangat menyakitkan. Ulama Sunni dan Syiah tak sepatutnya bersikap diam atas masalah ini. Ini bukan perang madzhab, tapi peristiwa yang terjadi adalah kriminalitas murni yang tidak ada sangkut pautnya dengan madzhab."


Seraya menyinggung pernyataan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan yang disampaikan beberapa hari lalu, Sayid Hasan Nasrulah mengatakan, "Erdogan mengatakan apa yang terjadi di Bahrain adalah tragedi Karbala."


"Tidak boleh bersikap bungkam terkait ketertindasan rakyat di Bahrain, "tegas Sayid Hasan Nasrullah.


Sayid Hasan Nasrullah juga mengatakan, "Kalian semua tahu bahwa mayoritas di Bahrain bermadzhab Syiah. Akan tetapi rezim Bahrain memperlakukan sedemikian rupa sehingga mayoritas masyarakat di negara ini tidak mempunyai saham sedikitpun dalam pemerintah. Rezim Bahrain telah mengabaikan hak-hak mayoritas masyarakat." (irib)