Menyusul kian meningkatnya aksi protes rakyat terhadap pemerintah Yaman, para kelompok revolusioner Yaman berhasil menguasai dua kota penting di utara dan timur Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi di timur laut, Senin kemarin (14/3). Tiga tentara tewas dalam bentrokan yang terjadi di kota tersebut.
Kota al-Jauf di timur laut Yaman Senin kemarin jatuh ke tangan rakyat. Sementara kendali kota Marib di timur ibukota Sanaa telah keluar dari tangan pasukan pemerintah. Di kota ini perusahaan-perusahaan internasional menguasai sumur-sumur minyak dan gas.
Di bagian lain diberitakan bahwa satu lagi kabilah besar di Yaman yaitu kabilah Baqil menyatakan bergabung dengan para penentang rezim.
Seiring dengan itu, aksi kekerasan yang dilakukan pasukan pemerintah untuk meredam gejolak demonstrasi massa semakin meningkat. Dalam aksi terbaru, pasukan Yaman menembaki demonstran yang melukai sedikitnya 40 orang. Sejauh ini delapan orang dilaporkan tewas selama berlangsungnya kebangkitan rakyat Yaman.
Sejumlah sumber mengungkapkan bahwa gas beracun yang digunakan oleh pasukan keamanan untuk menumpas gerakan rakyat didapat pemerintah Sanaa dari Amerika Serikat (AS). Di tabung-tabung gas beracun itu tertera tulisan ‘Made in USA'.
Demonstrasi besar-besaran rakyat Yaman mengusung sejumlah tuntutan diantaranya desakan kepada Ali Abdullah Saleh yang sudah berkuasa 33 tahun untuk mundur. Abdullah Saleh menolak lengser dan menyatakan akan tetap duduk di kursi kepresidenan sampai berakhirnya masa tugas di tahun 2013. (irib)