Presiden Mesir Hosni Mubarak diduga kuat akan turun pada Kamis malam waktu setempat. Mubarak pun diprediksi meyerahkan kekuasaan pada wakil presiden Omar Suleiman.
"Saya mengira dia akan menyerahkan kekuasaanya pada Suleiman," ujar Direktur CIA Leon Panetta seperti ditulis AFP, Senin (10/2/2011).
Pernyataan serupa disampaikan Sekjen Partai Nasional Demokratik, Hossan Badrawi. Badrawi berharap Mubarak menyerahkan kekuasaannya pada Suleiman.
"Langkah yang tepat menurut saya adalah mundur dan memberikan kekuasaan pada wakil presiden dan meminta agar segera digelar pemilu," jelas Badrawi.
Namun faktanya, banyak diantara demonstran yang juga menolak Omar Suleiman. Suleiman dianggap sebagai kaki tangan Mubarak.
Suleiman yang berusia 74 tahun itu sebelumnya adalah Kepala Intelijen Mesir. Ia orang kepercayaan Mubarak karena ia pernah menyelamatkan sang presiden dari percobaan pembunuhan di Addis Ababa, ibukota Ethiopia, saat keduanya akan menghadiri KTT Afrika pada bulan Juni 1995.
Suleiman menghabiskan karirnya di bidang militer. Ia masuk Akademi Militer Kairo pada 1954 dan ikut perang melawan Israel pada 1967 dan 1973. Sejak tahun 1980-an, Suleiman yang sebelumnya sibuk di infanteri beralih ke intelijen militer. Pada tahun 1993, Suleiman menjadi kepala badan intelijen Mesir atau Egyptian General Intelligence Services (EGIS).
detik