Militer Mesir mengumumkan di televisi nasional memastikan Presiden Mesir Hosni Mubarak mundur pada Kamis (10/2) waktu setempat. Militer mengambil alih kekuasaan setelah 17 hari Mesir diguncang demonstrasi besar.
Jenderal Hassan al-Roueini, komandan militer Kairo datang ke Tahrir Square, Di hadapan ribuan massa anti-pemerintah, dia mengatakan, "Semua tuntutan kalian akan terwujud hari ini."
Kontan, massa yang ada di Tahrir Square berteriak, "Allah Akbar," atau "Tuhan Maha Besar", beberapa orang juga menangis, lainnya mengacungkan simbol kemenangan dengan mengacungkan dua jari yang artinya Victory.
Dewan Tinggi Militer mengadakan pertemuan pada hari ini tanpa dihadiri Mubarak. Mereka lalu mengatakan mendukung apa yang diminta oleh rakyat. Seorang juru bicara militer mengatakan semua ini dilakukan untuk menjaga negara dan memenuhi rakyat banyak. Pernyataan ini diberi label "communique number 1" yang artinya menyarankan kudeta militer.
Dalam siaran televisi nasional Mesir, Menteri Pertahanan Field Marshal Hussein Tantawi duduk bersama dua lusin pimpinan militer, Adapun Mubarak sebagai pimpinan tertinggi tidak hadir, begitu juga dengan wakil presiden Omar Suleiman.
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokratik yang berkuasa, Hossam Badrawi mengatakan Mubarak kemungkinan akan memenuhi permintaan demonstran malam ini.
Dewan militer bertemu setelah gelombang protes terus membesar selama dua hari terakhir. Mogok massal terjadi, pegawai negeri sipil juga telah melawan atasannya dan bergabung dengan demonstran di Tahrir Square.
Pada hari ini, ratusan pengacara dengan jubah hitam menerobos barikade polisi dan berjalan mendekati Istana Presiden, Abdeen Palace, meski Mubarak tidak ada di sana. Selain pengacara, dokter dengan jubah putuh juga memenuhi jalan dan ikut bergabung dengan demonstran.
"Sekarang kami bersatu dengan satu tujuan, matahari telah terbit dan tidak akan tenggelam lagi," kata salah satu pengacara yang ikut turun ke jalan, Said Bikri, sebelum pengumuman militer.
Kabar mundurnya Mubarak ini tampaknya semakin terang. Di Washington, Bos Dinas Rahasia CIA, juga telah mengatakan Mubarak kemungkinan mundur hari ini.
tempointeraktif