Berbagai foto dan rekaman video baru tersebar terkait kondisi korban serangan pasukan pro-Gaddafi yang membuktikan bahwa militer Libya menggunakan persenjataan berat dalam menumpas demonstran.
Foto-foto yang diambil di sebuah rumah sakit di kota Benghazi, menunjukkan para pengunjuk rasa terluka parah dan mati tercabik-cabik. Sementara serangan udara pasukan pro-Gaddafi di Tripoli telah menelan korban 1.000 orang .
Berbagai laporan menyebutkan bahwa para tewas terkena peluru berkaliber besar seperti yang dipasang di pesawat dan helikopter, atau peluru-peluru yang digunakan di sistem anti-udara.
AFP melaporkan, Martin Fletcher, seorang editor dengan surat kabar The Times hari ini (23/2) mengatakan, "Tidak jelas bagaimana korban-korban itu terbunuh, mungkin oleh jet, helikopter tempur, atau bahkan oleh mortar, itu bisa saja dengan senapan mesin berat."
Foto-foto dan video rekaman jenazah korban serangan militer Libya dengan kondisi sangat menyedihkan. Tubuh korban tercabik-cabik tanpa lengan,tangan, kaki, dan sebagiannya hanya tinggal kepala.
Fletcher menambahkan, "Yang pasti , mereka tidak terbunuh karena gas air mata, pentungan, atau dengan menggunakan cara-cara yang wajar untuk menertibkan protes damai." (IRIB/MZ/SL)