Majalah Spiegel, terbitan Jerman, memberitakan bahwa John Mc Cain yang juga mantan kandidat Presiden Amerika serikat dari partai Republik, menyatakan bahwa ia tidak setuju jika Ikhwanul Muslimin mengambil alih kekuasaan setelah lengsernya Hosni Mubarak.
McCain ketika menjawab pertanyaan wartawan Spiegel terkait pemerintah Obama harus dipertahankan lebih lama untuk memastikan posisi Washinton dalam menyikapi Mesir pasca lengsernya Mubarak, mengatakan, "Saya tidak dapat menduga-duga terkait hal ini."
Menurut McCain, militer dan lembaga-lembaga demokratik dapat mengendalikan pemerintah setelah Mubarak lengser, namun Ikhwanul Muslimin tidak boleh melakukannya.
"Ini adalah hal yang dikehendaki,' tegas McCain kepada Spiegel.
Ketika ditanya terkait kesamaan Revolusi Islam Iran dan Revolusi Rakyat Mesir, McCain menyatakan kekhawatirannya atas munculnya gerakan Islam di Negeri Piramida.
Setelah aksi unjuk rasa selama 18 hari, Hosni Mubarak akhirnya menyatakan mundur dan menyerahkan kendali pemerintah ke Dewan Militer Mesir. Pernyataan pengunduran diri disampaikan oleh Omar Suleiman selaku Wapres, Jumat malam (11/2). Sejumlah sumber menyatakan bahwa Mubarak telah meninggalkan Mesir langsung setelah menyampaikan pidatonya Kamis malam (10/2). Namun sumber lainnya menyebutkan bahwa Mubarak telah meninggalkan Mesir setelah merekam pidatonya dan sebelum penayangannya.
(IRIB/Farsnews/AR/SL)