Menteri Peperangan Rezim Zionis Israel, Ehud Barak dalam wawancaranya dengan Televisi ABC, Ahad (13/2) menyatakan kekhawatirannya atas perkembangan di Mesir paca lengsernya Hosni Mubarak. Seraya menyinggung gerakan Islam di Mesir yang kian mengakar, Barak mengatakan, "Bila pemilu digelar dalam waktu dekat ini, Ikhwanul Muslimin dapat dipastikan berkuasa di negara ini. Untuk itu, kemenangan Ikhwanul Muslimin harus segera diantisipasi. Jika tidak, kemenangan Ikhwanul Muslimin akan menjadi tragedi bagi kawasan."
Lebih lanjut Barak, menyatakan bahwa pemerintah Mesir tidak boleh dikendalikan oleh kelompok Islam. Dikatakannya, "Jangan gelar pemilu lebih dahulu dalam beberapa bulan mendatang. Sebab, pemilu akan memenangkan kelompok Ikhwanul Muslimin."
Para pejabat Zionis Israel meyakini bahwa gerakan-gerakan Islam di Mesir berhasil mengkoordinasi kekuatan dan menciptakan Revolusi Rakyat seperti Revolusi Islam Iran.
Sebelumnya, Koran Al-Tsaurah dalam laporannya menyinggung lengsernya Mubarak dan menyebutkan, "Dengan lengsernya Mubarak, Zionis Israel benar-benar khawatir. Apalagi selama tiga dekade terakhir ini, Tel Aviv merasa tidak menghadapi kendala dengan Mesir." Koran itu juga menyebutkan, "Bangsa Mesir menolak perjanjian Camp David dan normalisasi dengan Zionis Israel."
Menyusul statemen militer yang masih mendukung perjanjian Camp David, rakyat Mesir merasa dikecewakan dengan kebijakan Dewan Tinggi Militer yang saat ini mengendalikan pemerintah. Untuk itu, rakyat Mesir akan menggelar revolusi seri kedua untuk merealisasikan semua tuntutan mereka.
(IRIB/INN/AR/ SL)
