Israel dengan bantuan perusahaan-perusahaan energi Amerika Serikat, sedang mencoba untuk mengeksploitasi gas milik Lebanon.
Bulan lalu, korporasi minyak dan gas AS Noble Energy mengumumkan bahwa mereka telah menemukan dua ladang gas alam yang sangat besar, berisi sebanyak 25 triliun kubik gas alam di lepas pantai Mediterania.
Bagian terbesar dari penemuan ini adalah ladang gas Leviathan, yang diyakini mengandung 16 triliun kubik gas alam yang bernilai lebih dari $95 miliar, dan minyak senilai 4,2 miliar barel.
Sumber gas tersebut terletak di perairan daerah bersama antara Lebanon dan Palestina utara.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Lebanon Ali Shami mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menekankan hak Lebanon untuk mengelola kekayaan alamnya yang terletak di zona ekonomi eksklusif.
Shami mengecam eksploitasi potensi alam Lebanon yang dilakukan Israel dan menilainya sebagai pelanggaran terang-terangan atas hukum internasional dan serangan terhadap kedaulatan Lebanon.
Parlemen Lebanon pada bulan Agustus tahun lalu menyetujui undang-undang untuk melaksanakan eksplorasi minyak lepas pantai dan proyek eksplorasi gas di Laut Mediterania untuk pertama kalinya.
Namun, sejak Israel berada di depan pengembangan sumber energi ini, para politisi Lebanon, terutama Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menyerukan penerapan keputusan secepatnya.(Irib.ir)