Hampir sebagian besar warga Turki menilai Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel sebagai ancaman terbesar bagi negara mereka, ungkap sebuah jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini.
Menurut survei yang dilakukan pada bulan Desember oleh Metropoll Research Center yang berbasis di Ankara, 42,6 persen responden menganggap AS sebagai ancaman eksternal terbesar, sementara 23,7 persen menggambarkan Israel sebagai penyebab utama kekhawatiran.
"Kebijakan luar negeri AS sejak invasi Irak, penahanan tentara Turki oleh negara itu selama perang Irak, perang di Afghanistan, tuduhan genosida Armenia oleh Kongres AS dan penilaian negatif para pemimpin Turki tentang AS dan Israel, memainkan peran utama dalam polling ini," ujar Profesor Ozer Sencar, Ketua Metropoll Research Center kepada koran Hurriyet, Turki pada hari Rabu (5/1).
"Sangat menarik bahwa orang Turki menganggap AS, sebuah negara yang punya hubungan bilateral tingkat tinggi dengan Turki dan juga NATO, sebagai ancaman," kata Sencar. Ditambahkannya, warga Turki tidak menganggap AS sebagai ancaman sebelum invasi mereka ke Irak.
Dia juga menyebut dukungan kuat Washington atas kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina sebagai sumber penilaian negatif itu.
Jajak pendapat, yang dilakukan terhadap sekitar 1.500 orang di Turki, juga menunjukkan hampir 64 persen dari mereka percaya bahwa Ankara harus membekukan hubungan dengan Tel Aviv. (Irib.ir)