Presiden Lebanon, Michel Sleiman menuntut dibentuknya strategi pertahanan nasional untuk menghadapi agresi brutal Rezim Zionis Israel.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Jerman DPA, Sleiman Selasa (28/12) di Lebanon Selatan mengatakan, penyusunan strategi pertahanan harus berlandaskan pada kemampuan nasional, diplomatik dan militer guna mencegah Israel melanggar zona udara, darat dan laut negara ini. Tak hanya itu, Sleiman juga menyebut strategi ini untuk membendung aksi spionase Israel di Lebanon serta membebaskan wilayah yang diduduki rezim Tel Aviv.
Israel sejak tahun 2006 hingga 2010 telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB no 1701 sebanyak 6.500 kali.
Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon, Jend. Jean Kahwaji menekankan kesiapan militer negara ini untuk menghadapi brutalitas Israel. Kahwaji saat bertemu dengan Presiden Michel Sleiman menegaskan militer dalam kondisi siaga penuh untuk menghadapi agresi Israel dan waspada terhadap pihak-pihak yang berusaha menciptakan fitnah internal. Demikian dilaporkan Farsw News (Selasa 28/12)
Kahwaji menambahkan, Sleiman tidak mencegah berbagai upaya untuk menjamin persenjataan dan peralatan militer Lebanon. (IRIB.ir)