15 Dec 2010

Ahmadinejad Jadi Sasaran Hujatan Setelah Pecat Menlu

ImagePada hari Selasa (14/12) waktu setempat, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dihadapkan pada amarah massa di dalam negeri terkait pencopotan menteri luar negerinya dengan gaya mirip penyergapan. Hal itu menjadi tambahan bukti semakin tumbuhnya perpecahan di kalangan kepemimpinan konservatif di Iran pada saat Teheran membuka pembicaraan dengan negara-negara kuat dunia mengenai program nuklirnya yang diperdebatkan.


Para pemimpin Iran coba membungkam kegaduhan tersebut dengan bersikeras bahwa tidak ada pergeseran kebijakan fundamental di balik keputusan mengejutkan untuk memecat Manouchehr Mottaki pada hari Senin (13/12) saat Mottaki tengah menjalankan misi diplomasi ke Senegal.


Penanggungjawab nuklir Ali Akbar Salehi kemudian ditunjuk sebagai menteri luar negeri sementara.


Tapi, reaksi keras dari sejumlah anggota dewan ternama dan media, bahkan termasuk salah satu surat kabar paling garis keras di Iran, memunculkan tanda tanya yang lebih besar mengenai keretakan antara Ahmadinejad dan para rivalnya dalam kepemimpinan konservatif yang menganggap tindakan itu sebagai upaya merebut kekuasaan dan kolusi.


Hal itu juga melahirkan kemungkinan keretakan baru antara Ahmadinejad dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei yang memegang kekuasaan tertinggi di negara tersebut dan sebelumnya pernah berselisih dengan sang presiden terkait keputusan pengangkatan di bidang politik.


"Pencopotan menteri luar negeri saat ia tengah menjalankan misi di luar negeri akan dibayar mahal dalam upaya diplomasi Iran," kata Mohammad Karamirad, seorang anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen Iran.


Mottaki tidak menyampaikan komentar publik. Tapi, ia pulang ke Iran pada hari Selasa dan disambut oleh sejumlah staf Kementerian Luar Negeri yang agaknya menunjukkan dukungan dan protes atas pencopotannya.


Perpecahan antara blok-blok konservatif di Iran tempak semakin jelas sejak Ahmadinejad terpilih kembali tahun lalu, hal yang berujung pada serangan terhadap oposisi dan menandai peningkatan pengaruh pendukung utama Ahmadinejad, Garda Revolusi.


Tapi, kekhawatiran terkait pencopotan paksa Mottaki mengindikasikan bahwa keretakan di Iran mungkin saja semakin lebar terkait keluhan demi keluhan mengenai gaya kepemimpinan Ahmadinejad dan upaya-upayanya untuk tetap menjaga kekuasaan di kalangan orang-orang yang setia kepadanya.


Hal itu bisa membuat Ahmadinejad semakin terisolasi saat sistem penguasa Iran menghadapi beragam tantangan, termasuk tantangan ekonomi yang semakin sulit di bawah sanksi internasional dan keputusan melanjutkan atau tidak sikap mengabaikan desakan Barat untuk menghentikan pengayaan uranium.


Pengayaan uranium adalah bagian yang paling diperdebatkan dalam program nuklir Iran, uranium yang diperkaya dengan kadar rendah bisa dipergunakan untuk menghasilkan energi nuklir, tapi jika diperkaya dalam kadar lebih tinggi, uranium bisa dipergunakan untuk membuat senjata nuklir. AS dan para sekutunya menuding Iran tengah berusaha membuat senjata nuklir, sebuah tuduhan yang disangkal Teheran.


Dialog mengenai program nuklir antara Iran dan negara-negara kuat dunia, termasuk Amerika Serikat, berlanjut pekan lalu setelah sekian lama vakum, pertemuan berikutnya diagendakan pada awal tahun 2011.


Ramin Mehmanparast, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa menunjuk Salehi sebagai diplomat tertinggi Iran tidak menandakan perubahan arah.


"Dengan perubahan ini, kami tidak melihat ada perubahan kebijakan-kebijakan dasar Iran, termasuk dialog nuklir," kata Mehmanparast kepada para wartawan dalam brifing mingguannya.


Ia juga mengatakan bahwa semua keputusan mengenai kebijakan yang penting berasal dari "tingkatan yang lebih tinggi" dari Kementerian Luar Negeri, merujuk pada Dewan Tertinggi Keamanan Nasional, termasuk Ahmadinejad dan Khamenei, yang menentukan semua masalah kenegaraan.


Tapi, menteri luar negeri tetap merupakan salah satu penyampai pesan utama dan orang terdepan untuk menyuarakan pandangan-pandangan Iran. Yang menjadi keputusan sebelumnya adalah, apakah penerus Mottaki (Salehi atau yang lain) akan menerapkan gaya yang lebih agresif yang disukai Ahmadinejad, atau tindakan yang lebih terukur sebagai penyeimbang.


Ahmad Bakhshayesh, seorang profesor ilmu politik di Universitas Teheran, mengatakan bahwa hal itu mengindikasikan ada perselisihan terkait taktik Iran di muka dunia, tapi ua tidak yakin hal itu akan mengubah arah secara keseluruhan.


"Mottaki berkomitmen pada kehormatan diplomatik dan tidak mengikuti keinginan Ahmadinejad, seperti sikap anti-Baratnya," kata Bakhshayesh.


Meir Javedanfar, seorang analis lain, yakin bahwa Khamenei yang mendorong agar dilakukan penggantian itu karena ia memperkirakan masa-masa sulit di depan mata dengan dialog nuklir dan kemungkinan tambahan sanksi.


Khamenei tidak mengomentari isu tersebut di hadapan publik.


Sebagian besar kritikan domestik mempermasalahkan tindakan Ahmadinejad yang mencopot Mottaki yang tengah melakukan perjalanan dinas.


"Dia (Mottaki) dicopot dengan cara yang paling buruk, hasilnya adalah, dunia mengolok-olok kita," kata anggota parlemen Ghodratollah Alikhani seperti dikutip situs konservatif Tabnak.


Harian garis keras Kayhan yang biasanya bersahabat dengan Ahmadinejad menyebut pemecatan itu merupakan "penghinaan terbuka" terhadap Mottaki, yang telah menjabat di bawah Ahmadinejad sejak pembentukan kabinetnya yang pertama pada 2005.


Tapi, ketegangan antara keduanya memang terlihat jelas.


Mottaki menentang rencana Ahmadinejad yang ingin mengangkat utusan khususnya sendiri di luar negeri untuk wilayah-wilayah penting seperti Timur Tengah, Afghanistan, serta kawasan Laut Kaspia. Mottaki memenangkan perselisihan itu setelah kabarnya mampu membuat pemimpin tertinggi Khamenei turun tangan.


Mottaki juga berseberangan dengan pelindung Ahmadinejad, Garda Revolusi. Sebagian kalangan garis keras menuding Mottaki lemah dalam mempertahankan Iran terkait tuduhan perdagangan senjata oleh Nigeria.


Mottaki juga diklaim kurang bergairah dalam menentang sanksi PBB. Iran bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk menghasilkan energi dan melakukan penelitian. (Suaramedia.com)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Ahmadinejad Jadi Sasaran Hujatan Setelah Pecat Menlu Deskripsi: Pada hari Selasa (14/12) waktu setempat, Presiden Mahmoud Ahmadinejad dihadapkan pada amarah massa di dalam negeri terkait pencopotan menter... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►