Sebuah upacara di Masjid Agung di Paris telah diadakan untuk menghormati kenangan Muslim yang berjuang untuk Perancis dalam Perang Dunia Pertama.
Menteri Pertahanan Herve Morin dan Menteri Urusan Veteran Hubert Falco ambil bagian dalam upacara tersebut, salah satu dari beberapa acara pejabat yang menandai hari jadi ke-92 akhir dari Perang Dunia Pertama.
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy juga mengembalikan api abadi pada pemakaman para tentara yang tidak dikenal tersebut, di bawah Arc de Triomphe (Busur Kemenangan) di ibu kotaPerancis.
Sekitar 3.000 orang mengunjungi upacara tersebut.
Sekitar 1,4 juta orang terbunuh atau hilang di Perancis selama Perang Dunia Pertama. Termasuk banyak Muslim dari koloni-koloni Perancis di Afrika Utara.
Veteran terakhir Perancis dari Perang Dunia Pertama meninggal pada Maret, 2008.
Sementara itu, tidak hanya di Perancis, di Belgia banyak pejuang Muslim yang turut serta dalam Perang Dunia Pertama dan Kedua. Tertulis di batu kenangan, bersamaan dengan 10 ribuan pahlawa perang yang tewas dan hilang, adalah nama-nama Muhammad Aslam, Abdullah Khan, Ahmad Han, dan Muhamad Usman.
Mengunjungi Gerbang Menin di Ypres di Belgia dan akan ada nama-nama tersebut dan dengan jelas nama-nama Muslim yang lainnya di monumen kenangan tersebut yang didedikasikan untuk mengenang tentara-tentara yang terbunuh di Ypres Salient selama Perang Dunia Pertama, yang tempat peristirahatannya tidak diketahui.
Tempat itu adalah sebuah Balai Memorial yang yang besar, menghormati 54.896 nama tentara Inggris dan tentara Persemakmuran yang tidak dapat dikuburkan, nama-nama mereka dipotong menjadi panel yang banyak.
Tanggal 11 November adalah Hari Peringatan (Armistice Day atau sering juga disebut Remembrance Day) yang menandai gencatan senjata pada perang dunia pertama. Pada hari itu semua warga Inggris akan mengingat kontribusi lebih dari 3,5 juta tentara dari anak benua Asia yang datang ke daratan Eropa untuk bertempur dalam dua Perang Dunia.
Selama Perang Dunia I, para tentara Muslim di Angkatan Darat India berjuang di Fron Barat. India mengirim lebih dari 1 juta tentara. Lebih dari 47.000 meninggal dan 65.000 terluka.
Pada Perang Dunia II, 2,5 juta pria dan wanita bertempur untuk Inggris, dengan 36.092 terbunuh, 64.354 terluka dan hampir 80.000 ditawan.
Dewan Muslim Inggris (Muslim Council of Britain – MCB) pada Hari Peringatan tersebut memberikan penghargaan atas heroisme dan pengorbanan Muslim di dalam Pasukan Angkatan Darat. Mereka mengatakan: "Ada banyak Muslim yang bertugas di dalam Pasukan Bersenjata pada masa sekarang, mereka mengikuti generasi Muslim yang telah mengorbankan nyawa mereka dalam dua Perang Dunia. Hari Peringatan Minggu seharusnya diperingati sebagai sebuah pengingat kepada kita semua bahwa semua komunitas agama, termasuk Muslim, menyerahkan nayawa mereka untuk negara ini".
Tahun lalu, MCB menerbitkan dokumen Remembering The Brave (Mengingat Pemberani) yang menyoroti dukungan yang bertahan lama dan berkelanjutan dari Muslim Inggris untuk Angkatan Bersenjata Inggris.
Dewan tersebut telah menerbitkan kembali dokumen tersebut menjelang Hari Peringatan Minggu tersebut menggarisbawahi kontribusi historis Muslim untuk mempertahankan negara Inggris. Dokumen tersebut juga meliputi kontribusi terbaru Muslim Inggris untuk militer Inggris.
MCB menyatakan: "'Remembering The Brave' menyadari bahwa operasi yang Angkatan Bersenjata terlibat pada masa sekarang secara mendalam kontroversial. Namun itu bukanlah hanya sebuah perhatian di antara Muslim; perhatian tersebut juga dibagi oleh orang-orang Inggris juga."
Sekretaris Jenderal MCB, Farooq Murad menambahkan: "Kita harus mengingat tidak hanya komunitas Muslim namun juga publik umum bahwa kontribusi Muslim untuk pertahanan negara ini berjalan mendalam. Banyak Muslim akan bergabung dalam para sahabat Inggris lainnya untuk mengingat mereka yang membuat pengorbanan mendalam untuk negara ini." (Suaramedia.com)