Setelah bertahun-tahun mendekam di tempat penampungan sementara di Tanduk Afrika, sisa-sisa terakhir dari komunitas keturunan Yahudi Ethiopia mengklaim telah mendapat izin hari Ahad kemarin (14/11) untuk pindah ke Israel.
Kabinet Israel telah memutuskan untuk mengizinkan 7.846 warga Ethiopia untuk berimigrasi ke negara Yahudi selama empat tahun ke depan - mengumumkan akan membuka pintu untuk imigrasi Ethiopia kali terakhir, membawa mereka secara bertahap dengan memberi mereka kesempatan terbaik menuju ke rumah baru mereka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada kabinetnya, "Kami memiliki komitmen moral sebagai orang Yahudi, sebagai orang Israel, untuk menemukan solusi" bagi yahudi Etiopia, yang banyak dari mereka memiliki kerabat di Israel.
Delapan ribu Yahudi Ethiopia telah berimigrasi ke Israel pada tahun 1984 dan 14.000 lainnya pada tahun 1990 dengan penerbangan rahasia.Ribuan lainnya berangkat secara swadaya ke Israel.
Sejak tahun 1990, banyak Yahudi Ethiopia yang dikenal dengan nama kaum Falasah, pindah ke Israel, sebuah komunitas yang nenek moyangnya dahulu dimurtadkan dari Yudaisme ke Kristen di bawah tekanan, sekitar 100 tahun yang lalu untuk menghindari diskriminasi, namun masih menyimpan beberapa adat istiadat Yahudi.
Sekitar 40.000 Falasah saat ini tinggal di Israel.
Israel pada awalnya menolak hubungan mereka dengan Yudaisme, namun para pejabat agama kemudian menyatakan mereka adalah "keturunan Israel." Falasah secara resmi diubah menjadi Ortodoks Yudaisme saat kedatangan mereka di Israel, sehingga jumlah imigran Ethiopia menjadi sekitar 85.000. Sebagai perbandingan, sekitar 100.000 imigran dari Amerika Utara tinggal di Israel.
Setelah terakhir dari anggota mereka yang diakui masyarakat Yahudi meninggalkan desa Ethiopia Gondor pada tahun 2008, banyak warga Ethiopia mengklaim bahwa mereka juga, adalah kaum Falasah. Israel awalnya mencegah mereka dari berimigrasi, meragukan keabsahan klaim mereka dan menduga bahwa motivasi yang sebenarnya mereka adalah untuk melarikan diri Ethiopia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Namun dalam keputusan hari Ahad kemarin, mereka akan diizinkan untuk datang ke Israel secara bertahap setiap bulan selama empat tahun ke depan.
"Ini merupakan keputusan etis, Yahudi, kemanusiaan dan Zionis ... untuk membawa keadilan bagi mereka saudara-saudara Yahudi yang masih menunggu untuk kembali dan terhubung dengan orang-orang di tanah Yahudi," kata sebuah pernyataan dari Komite Publik untuk pengembalian orang Yahudi Ethiopia, sebuah kelompok advokasi Israel.
Sebanyak 7846 Falasah yang terdaftar yang berimigrasi ke Israel saat ini tinggal di tempat penampungan sementara di Gondor dan menerima makanan dan pelayanan medis dari sebuah kelompok bantuan yahudi Amerika Utara.(Eramuslim.com)