Kepolisian Israel sedang menyelidiki sejumlah surat ancaman yang berisikan bubuk putih yang dikirim kepada sebuah kementerian kabinet dan empat Anggota Parlemen ultra-Ortodoks, pejabat kepolisian dan parlementer mengatakan.
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan bahwa satu amplop telah dikirimkan ke kantor Menteri Dalam Negeri Eli Yishai, pimpinan partai ultra –Ortodoks Shas.
"Sebuah bubuk putih ditemukan di dalam amplop telah dikirimkan ke laboratorium dan kami menunggu hasil dari pengujian tersebut," ia mengatakan kepada kantor berita AFP.
Banyak peringatan kemudian direkam di seluruh dunia setelah banyak surat yang berisikan sebuah bubuk putih yang mencurigakan diposkan ke berbagai penerima. Sebagian besar ternyata berubah menjadi lelucon.
Juru bicara parlementer Giora Fordes mengkonfirmasi bahwa surat yang mencurigakan tersebut telah diterima oleh sejumlah anggota parlemen pada Minggu dan Senin.
"Empat anggota parlemen dari partai Persatuan Yudaisme Taurat menerima surat ancaman, dua pada hari ini dan dua kemarin," ia mengatakan.
"Di salah satu dari bubuk tersebut adalah – gula, garam, sesuatu yang seperti itu," ia mengatakan kepada kantor berita AFP, mengatakan bahwa surat-surat tersebut menujukan pada fakta bahwa ultra-Ortodoks tidak pantas berada di angkatan darat Israel.
Salah satu dari surat tersebut, dikutip oleh kantor berita harian Jerusalem Post, mengatakan: "Kami, penduduk yang tercerahkan dari Israel, menuntut bahwa kalian, orang-orang dari kegelapan hentikan hidup di atas beban kami, belajar sepanjang hari dan tidak bekerja , tidak bertugas di dalam angkatan darat atau wajib militer."
"Hentikan menghisap darah kami… Kemasi barang-barang dan shtreimel-mu, jenggot-jenggotmu yang bau dan cambangmu, dan pergilah ke Brooklyn," surat tersebut mengatakan, merujuk pada para pria yang mengenakan topi bulu tradisional yang dikenakan oleh para pria ultra ortodoks.
Para pria ultra-Ortodoks mempelajari bacaan-bacaan keagamaan yang dibebaskan dari bertugas selama tiga tahun di militer yang adalah sebuah masalah yang dengan mendalam sedang diperdebatkan di dalam masyarakat Israel.
Dalam beberapa pekan, ribuan mahasiswa universitas melakukan demontrasi di seluruh negara tersebut untuk memprotes terhadap rencana pemerintah untuk bermain jutaan shekels dalam besiswa untuk mahasiswa keagamaan purna waktu.
Pengabulan permintaan tidak tersedia untuk mahasiswa sekuler di tingkatan pendidikan yang lebih tinggi.
Sebelumnya pada September tahun ini, kejadian yang sama juga pernah terjadi. Amplop-amplop yang berisikan huruf-huruf anti-Israel dan sebuah bubuk putih mencurigakan dikirim ke kedutaan AS, Swedia dan Spanyol di Tel Aviv.
Surat-surat tersebut ditulis dengan sebuah kecondongan pada pro-Nazi dan mengutuk kebijakan Israel di Tepi Barat.
Pada saat itu, pemadam kebakaran dan personnel Kementerian Lingkungan dipanggil ke kedutaan AS segera setelah amplop tersebut dibuka di sana. Dalam waktu yang singkat, amplop yang sama ditemukan di kedutaan Spanyol dan Swedia.
Semua pegawai yang sempat melakukan kontak dengan bubuk yang mencurigakan tersebut ditempatkan dalam isolasi. Juru bicara kepolisian Mickey Rosenfeld mengatakan bahwa masih belum jelas bahan apa bubuk putih tersebut, namun para petugas percaya bahwa bubuk tersebut tidak beracun karena tidak ada orang yang terluka. (Suaramedia.com)