26 Oct 2010

Wikileaks dan Media Kebohongan Gaya Amerika

ImageSitus Wikileaks menjadi terkenal dengan ulahnya mempublikasikan dokumen perang militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dan Irak yang katanya rahasia. Namun ternyata dokumen tersebut hanya memuat hal-hal yang sangat jelas disamping kebohongan besar ala Amerika yang diselipkan di sela-sela laporan tersebut.


Situs Wikileaks hari Jum'at lalu merilis 400 ribu dokumen rahasia militer AS soal perang di Irak. Menanggapi hal ini, sejumlah blogger Amerika menilai perilisan dokumen semacam ini hanya membuktikan kerjasama Wikileaks dengan Washington. Karena menurut mereka, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) beberapa hari lalu telah memperingatkan perilisan 400 ribu dokumen baru oleh Wikileaks.


Sumber Wikileaks hanya berupa dokumen digital tanpa tanda tangan. Oleh karena itu, laporan Wikileaks patut dipertanyakan keabsahannya. Lebih menariknya, dokumen seperti ini sangat tergesa-gesa dipublikasikan dan media massa Amerika beramai-ramai mendukung. Di sisi lain, media massa ini sangat sedikit meliput korban tewas di pihak sipil Afghanistan dan Irak yang menjadi mangsa tentara AS. Bahkan lebih parah lagi, sejumlah media massa AS malah menolak terjadinya korban di pihak sipil atau mengurangi jumlah korban.


Menariknya di antara dokumen ini Republik Islam Iran juga tak luput menjadi sasaran kebohongan gaya Amerika. Media massa Barat khususnya AS membesar-besarkan tudingan yang dicantumkan dalam laporan ini bahwa Iran mempersenjati milisi bersenjata di Irak dengan senjata kimia. Menurut klaim mereka, senjata-senjata itu ditujukan untuk membantai warga sipil dan kamp serta militer AS.


Sejumlah koran Barat dengan kukuh bersandar pada dokumen ini dan menulis, Iran tengah melakukan peperangan melawan militer AS di Irak dan Tehran melatih pasukan khusus di Baghdad guna menyerang pasukan koalisi serta pemerintah Irak. Selain itu, dalam dokumen baru Wikileaks disebutkan bahwa tiga warga AS yang ditangkap Iran tiga tahun lalu kini masih mendekam di negara ini. Mereka mengklaim ketiganya ditangkap saat berada di wilayah Irak dan bukan saat memasuki wilayah Iran.


Para pengamat juga meyakini bahwa media massa di AS memiliki keterbatasan dalam beraktivitas dan propaganda Pentagon soal perilisan dokumen ini, sepertinya aksi Wikileaks diamini oleh Washington dan produk Gedung Putih sendiri. Tindakan Washington ini mudah dibaca karena AS ingin menyesatkan opini publik dunia dan menyebarkan isu dokumen rahasia yang penuh kepalsuan ke seluruh dunia. Untuk menguatkan kemungkinan ini ada baiknya kita merujuk pada peringatan Pentagon soal perilisan dokumen rahasia oleh Wikileaks sebelum situs ini mengumumkan akan memuatnya. Tentu saja Pentagon jauh-jauh hari telah mempersiapkan langkah-langkah tertentu. Lagi pula, Departemen Pertahanan AS bukan hanya tidak melarang perilisan dokumen ini, namun malah melakukan propaganda besar-besaran melalui sejumlah media yang bekerja untuk mereka. (IRIB/MF/SL)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Wikileaks dan Media Kebohongan Gaya Amerika Deskripsi: Situs Wikileaks menjadi terkenal dengan ulahnya mempublikasikan dokumen perang militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dan Irak yang kat... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►