Israel memutuskan untuk memobilisasi anjing untuk mencegah kapal bantuan apapun di masa depan yang berusaha menembus blokade di Gaza, media Israel melaporkan hari Jumat (8/10) lalu.
Keputusan untuk menggunakan Unit Oketz mengikuti pertimbangan intensif tentang bagaimana meningkatkan kapal yang merapat dan mencegah konfrontasi berdarah dengan para aktivis.
Penangkapan kapal Turki Marvi Marmara tanggal 31 Mei lalu mengarah pada tewasnya sembilan aktivis dan meningkatkan kemarahan internasional atas penggunaan senjata Israel di laut internasional.
Pegawai militer Israel mengatakan pada surat kabar berbasis Israel Yediot Ahronot bahwa anjing bukan "mesin pembunuh" dan mampu memenuhi misi tersebut.
Unit Oketz, unit pasukan khusus mandiri, yang dikhususkan dalam melatih anjing untuk penyebaran militer dan membuka jalan untuk para tentara.
Mesin derek akan digunakan untuk menempatkan anjing penyerang di dek kapal untuk membuka jalan bagi pasukan komando, ujar pejabat resmi, menambahkan bahwa anjing itu akan dapat mengendalikann pergerakan "musuh".
Anjing-anjing itu dimobilisasi selama insiden Marmara Turki, tapi pejabat resmi mengatakan anjing-anjing itu tidak dilatih untuk diikutsertakan dalam operasi serangan.
"Setelah insiden tersebut kami sadar bahwa menggunakan anjing adalah pilihan yang baik, tapi kami berusaha meningkatkan kemampuan anjing-anjing tersebut."
"Anjing adalah senjata dalam tiap inderanya - seperti penembak jitu atau tempurung tank - tapi mereka adalah senjata biologis," situs web Yehdia, majalan militer online, mengatakan dalam sebuah artikel tentang unit tersebut.
"Mereka adalah hewan-hewan yang perlu dipersatukan dan dilatih untuk misi yang akan mereka hadapi," situs web itu menambahkan.
Gabi Ashkenazi, kepala staf umum pasukan pertahanan Israel, mengatakan tidak perlu menciptakan keadaan dimana kedatangan tentara Israel ke kapal harus bebas dari pertahanan apapun, dan ia mengisyaratkan penggunaan penembak jitu.
Salah satu usaha terbaru para aktivis untuk menembus blokade yang dibuat Israel di Gaza adalah di bulan September, ketika sebuah kapal aktivis Yahudi berusaha mencapai Gaza tapi kapal mereka ditangkap oleh kapal perang Israel.
Petugas memberikan perintah pada makhluk itu lewat radio di ikal lehernya. Informasi itu kemudian disampaikan kembali ke pusat komando menggunakan kamera dan alat pendengar canggih yang dibawa oleh anjing tersebut.
Seorang Palestina dalam jalur pesisir yang dikepung mengatakan kemarin: "Para tentara itu tidak berani keluar dari tank mereka dan datang ke rumah-rumah kami sampai mereka mengirim anjing-anjing itu."
"Mereka memiliki kamera dan apa yang terlihat seperti walkie talkie di kaki mereka. Mereka menyampaikan apa yang ada di dalam rumah, kemudian tank maju ke pintu dan para tentara keluar." (Suaramedia.com)