Juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan, Jend. Mohammad Zahir Azimi menyebut tak benar pernyataan William Caldwell, penanggung jawab bidang pendidikan NATO terkait militer Afghanistan.
Caldwell menyebut banyaknya pasukan Afghanistan yang lari dari barisan militer dan tingginya angka buta huruf warga membuat penyerahan kontrol keamanan kepada pasukan lokal tertunda. Ditambahkannya, hal ini juga menjadi faktor mandeknya kemampuan pasukan keamanan Afghanistan.
Seperti dilaporkan IRNA, Mohammad Zahir Azmi Rabu malam (25/8) menekankan, berdasarkan kesepakatan Afghanistan dengan masyarakat internasional maka jumlah pasukan keamanan negara ini hingga 1 November mendatang harus mencapai 134 ribu orang. Ia menegaskan, jumlah ini telah dipenuhi pada 97 hari lalu.
Menyikapai pernyataan Caldwell yang menyebut tingkat buta huruf di pasukan keamanan Afghanistan mencapai angka 14-18 persen, Azmi menandaskan, saat ini saat ini tercatat 136.106 ribu personil ditambah 17 ribu perwira tengah menimbah ilmu di berbagai yayasan. Masih tercatat lagi 35 ribu serdadu tengah mengikuti program kejar paket A.
Terkait penyerahan kontrol keamanan dari pasukan asing kepada pasukan keamanan Afghanistan, Azmi memaparkan, militer Afghanistan tahun telah memimpin operasi sebanyak 67 persen dan tahun ini pun kita telah menggelar berbagai operasi militer sendiri. (Irib.ir)