NEW YORK – Departemen Kehakiman telah memberikan cukup banyak bukti ke pengadilan banding federal untuk membenarkan sidang atas lima pengawal Blackwater Worldwide yang terlibat dalam pembunuhan massal di Nisoor Square di Baghdad tahun 2007.
Pada bulan Desember, Hakim Federal Ricardo Urbino membatalkan semua tuduhan terhadap para pengawal Blackwater. Tapi di dalam berkas pengadilan yang berusaha mengembalikan dakwaan kriminal, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa hakim "dengan tidak dapat dibenarkan menarik tirai pada penuntutan yang bermanfaat."
Perkembangan hukum ini datang di tengah sebuah laporan bahwa Erik Prince, pemilik dan pendiri perusahaan keamanan swasta itu, kemungkinan merencanakan untuk pergi ke Uni Emirat Arab, sebuah negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.
Menurut jurnalis independen, Jeremy Scahill, tiga sumber terpisah yang dekat dengan Blackwater dan Prince mengatakan bahwa Prince berencana pindah ke luar negeri saat persoalan hukum Blackwater terus berkembang.
Lima wakil Prince dituntut dengan dakwaan senjata di bulan April. Minggu lalu, Prince mengumumkan bahwa dia menjual Blacwater, karena tidak mau lagi berurusan dengan kritik tajam yang dihadapi bisnis itu. Juru bicara Blackwater menolak untuk mengonfirmasi atau membantah apakah Prince berencana pindah ke luar negeri.
"Tidak hanya lima wakil Prince sekarang menghadapi 15 tuntutan yang termasuk tuduhan adanya upaya untuk menyuap pejabat Yordania, penyembunyian senjata dari investigator ATF, persekongkolan untuk menghambat keadilan dalam investigasi terhadap kepemilikan senjata otomatis di basis militer pribadi mereka di Moyock, North Carolina," ujar Scahill, penulis buku "Blackwater: Munculnya Militer Bayaran Paling Berpengaruh di Dunia."
"Tapi yang terjadi sekarang adalah kelima individu Blackwater ini, berada dalam persidangan dan interaksi lainnya dengan hakim dalam kasus di mana kelimanya telah dituntut bahwa mereka diarahkan oleh sebuah badan pemerintah AS untuk melakukan semua yang mereka lakukan," tambah Scahill.
Scahill mengatakan bahwa "Prince tahu adanya kemungkinan kuat bahwa dia akan menjadi sasaran penyelidikan atau menghadapi tuntutan terhadap apapun mulai dari tuduhan penyelundupan senjata hingga persoalan yang diangkat oleh mantan pegawai Blackwater bulan Agustus lalu, yaitu bahwa Prince mungkin telah terlibat dalam pembunuhan dan memfasilitasi pembunuhan individu-individu yang bekerjasama dalam penyelidikan federal terhadap Blackwater."(suaramedia)