6 Jun 2010

Protes Tindakan Israel, Konsulat AS di Selandia Baru Dihujani Sepatu

ImageRatusan pengunjuk rasa anti-Israel menghujani konsulat Amerika Serikat di Auckland dengan sepatu butut pada Sabtu (5/6). Mereka mengekspresikan kemarahan terkait serbuan tak berperikemanusiaan yang dilakukan pasukan Israel terhadap para aktivis kemanusiaan untuk Gaza.
Unjuk rasa yang diorganisasi oleh Global Peace and Justice Auckland tersebut menyerukan agar pemerintahan Israel dijatuhi sanksi setelah membantai para aktivis kemanusiaan saat pasukan komando Marinir Israel menyerang armada kapal yang berlayar menuju Gaza dengan membawa bantuan pada hari Senin lalu, kata penyelenggara unjuk rasa, Mike Treen.


Unjuk rasa juga terjadi di Wellington, Christchurch, dan Dunedin.


Di Auckland, para pengunjuk rasa berbaris dari Aotea Square menuju konsulat AS. Setelah sampai di lokasi, mereka melemparkan sepatu sebelum mendengarkan berbagai orasi, termasuk dari warga Palestina, warga Irlandia, warga Turki, dan beberapa orang lainnya yang memiliki kawan yang turut berlayar menuju Gaza.


Dua bendera, diyakini bendera Israel dan Amerika Serikat, dibakar di tengah kerumunan massa pengunjuk rasa.


Treen mengatakan pelemparan sepatu tersebut adalah aksi simbolis yang melambangkan rasa jijik atau perlawanan.


"Tampaknya ada banyak (sepatu) yang dilemparkan. Saya tidak tahu pasti ada berapa banyak sepatu, setidaknya ada 100 sepatu yang melayang ke arah bangunan itu. Pemandangan yang cukup mengagumkan," katanya.


Kelompok pengunjuk tasa tersebut memutuskan melakukan aksi pelemparan sepatu karena terinspirasi seorang jurnalis Irak yang melemparkan sepatunya ke arah mantan presiden AS George W. Bush dalam sebuah konferensi pers pada tahun 2008 silam.


Treen mengatakan konsulat AS dijadikan sebagai sasaran pelemparan karena hubungan dekat AS dengan Israel.


"Amerika Serikat tetap menjadi pendukung utama Israel. (Israel) tidak akan mungkin bisa melakukan apa yang mereka lakukan jika tidak digerojok miliaran dolar bantuan ekonomi dan militer yang didapatkan dari Amerika Serikat," katanya.


"Kalian (AS) membuat jutaan orang kehilangan hak-hak asasi dan tidak mendapatkan jalan untuk memperlihatkan tentangan mereka secara damai. Mereka (rakyat Gaza) tinggal di bawah kendali militer yang efektif dan suara mereka tidak terdengar dari luar."


Treen mengatakan unjuk rasa yang dilakukan berhasil dan merupakan salah satu unjuk rasa anti-Israel terbesar yang pernah mereka lakukan sejauh ini.


Dia memperkirakan ada sekitar 1.000 orang yang turut hadir dalam aksi tersebut, mesk media memperkirakan jumlah massa yang berkumpul hanya beberapa ratus.


"Kita tidak melihat ada perubahan dramatis yang terjadi secara khusus dalam satu malam di Selandia Baru, tapi ini merupakan bagian dari gerakan internasional yang lebih besar untuk memboikot Israel, termasuk hubungan ekonomi, politik, militer, dan bentuk-bentuk hubungan lain dengan rezim itu," tambahnya.


Pelemparan sepatu telah menjadi semacam simbol internasional untuk melawan kebijakan Amerika Serikat dan Israel.


"Tidak ada yang akan mendengarkan, kami mencoba bicara tapi tidak ada yang mendengarkan. Tidak ada yang ingin mendengar," kata salah satu pengunjuk rasa.


Sebuah kapal bantuan lain hari Sabtu sore berlayar menuju Gaza dan hanya berjarak beberapa kilometer dari wilayah Palestina yang diblokir Israel. Kapal itu dibuntuti oleh tiga kapal Angkatan Laut Israel.


Para pengunjuk rasa juga berkumpul di Christchurch dan Wellington, mereka mengetahui bahwa kapal bantuan lainnya, kapal Rachel Corrie, diikuti oleh pasukan Israel.


Para aktivis di atas kapal khawatir jika kapal mereka juga akan dirampas, tapi mereka mengatakan tidak akan melawan.


"Pada dasarnya, kami masih berlayar menuju Gaza. Radar kami terganggu. Kami bisa melihat total ada empat kapal di kedua sisi kapal kami, kami yakin itu kapal Angkatan Laut," kata Shamsul Akhmar, seorang anggota kru kapal Rachel Corrie.


Para pengunjuk rasa veteran mengatakan Selandia Baru harus memberikan tekanan yang sama seperti yang dulu dilakukan terhadap Afrika Selatan.


"Tekanan yang paling penting yang bisa kita berikan adalah menutup kedutaan besar Israel di Wellington dan menghentikan program pemberian status bebas pada visa pemuda Israel yang datang ke Selandia Baru," katanya.


Nicola Enchmarch, warga Selandia Baru yang ditangkap dalam pelayaran bantuan Gaza, saat ini berada di Istanbul. Dia tidak bisa pergi karena paspornya diambil Israel, berikut sebagian besar pakaian dan barang miliknya. (suaramedia)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Protes Tindakan Israel, Konsulat AS di Selandia Baru Dihujani Sepatu Deskripsi: Ratusan pengunjuk rasa anti-Israel menghujani konsulat Amerika Serikat di Auckland dengan sepatu butut pada Sabtu (5/6). Mereka mengekspresi... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►