Militer AS berencana untuk menghabiskan sebanyak mungkin uang hingga 100 juta dolar guna memperluas markas Operasi Khususnya di Afghanistan utara, bukti dari meningkatnya ketergantungan negara itu pada operasi rahasia.
Proyek itu hanya salah satu dari sekian banyak proyek dalam pemerintahan Obama ketika mereka berusaha memperoleh kenaikan anggaran untuk melawan ancaman teror yang meluas dari luar negeri. Proyek itu juga dilakukan ketika ribuan tentara AS tiba di Afghanistan sebagai bagian dari pembangunan yang diperintahkan oleh Presiden Barack Obama.
Menurut sebuah pemberitahuan kontrak yang diposting di situs web pemerintah, kompleks di kota utara Mazar-e Sharif akan termasuk perumahan untuk para personel, area pelatihan, pusat bantuan medis, dan pusat operasi taktis. Berita tentang markas baru itu pertama kali dilaporkan oleh majalah Wired.
Ketergantungan AS pada pasukan Operasi Khusus meningkat dengan stabil sejak serangan teroris tahun 2001, dengan tumbuhnya anggaran dari 2.2 milyar dolar menjadi 9 milyar dolar sembilan tahun kemudian.
Ken McGraw, juru bicara untuk Komando Operasi Khusus AS mengonfirmasi bahwa pasukan Operasi Khusus sekarang beroperasi di 73 negara, dibandingkan dengan 68 negara tahun lalu.
Unit Operasi Khusus dilatih dengan keahlian tempur khusus, seperti menangkap buronan dan melakukan sabotase, dan mereka bekerja diam-diam dengan angkatan bersenjata dari negara-negara kecil.
Tidak ada tempat lain selain Afghanistan yang membuat semua keahlian itu dianggap sangat berharga, di mana pemerintah AS berusaha merebut wilayah kekuasaan Taliban tanpa menggunakan senjata konvensional yang menghancurkan kota-kota dan membunuh warga sipil.
Pemerintahan Obama, seperti halnya pemerintahan Bush, sangat bergantung pada pasukan itu dan berusaha memperluas kapasitas mereka.
Di tahun 2006, sebuah dokumen strategi tingkat tinggi oleh Pentagon meminta perluasan jajaran pasukan operasi khusus, termasuk menambah lima batalion Pasukan Khusus dan tiga kompi Pasukan Ranger (elit Pasukan Operasi Khusus yang mampu melakukan operasi aksi langsung).
Pemerintah mengatakan bahwa perluasan itu diperlukan untuk mengembalikan sejumlah unit Pasukan Khusus – yang kini tersedot oleh operasi di Irak dan Afghanistan – ke negara-negara di mana mereka awalnya ditugaskan.
Rencana anggaran Obama tahun 2011 menyerukan kenaikan sebesar 6% dalam anggaran Komando Operasi Khusus, dari 9 milyar dolar di tahun 2010 menjadi 9.8 milyar dolar tahun 2011.
Rencana itu juga akan menambahkan pasukanoperasi psikologis dan urusan sipil sebanyak 3,651 personel dan pasukan pendukung tempur dan pasukan tempur sebanyak 4,027 personel ke pasukan operasi khusus di tahun 2015. (suaramedia))