Mata-mata Lebanon yang baru-baru ini ditangkap mengakui bahwa dirinya menyiapkan sarana penyadap yang bisa diakses Rezim Zionis Israel.
Koran Al-Safir dalam laporannya menyebutkan, Sharbal, direktur bagian di perusahaan Mobile Operator Alfa, ditangkap setelah dituding mengirimkan informasi ke Rezim Zionis Israel. Sharbal dalam pengakuan pertamanya mengatakan, "Sejak tahun 1996, saya berhubungan dengan Bdan Intelijen Zionis Israel (Mossad) sejak tahun 1996 melalui jaringan telekomunikasi."
Mata-mata ini berhasil ditangkap berkat kepiawaian personel intelijen militer Lebanon. Sharbal juga mengaku bahwa dirinya dalam perang 2006 selain mengacaukan jaringan telepon, juga berhasil mengirimkan berbagai informasi ke Israel. Interogasi terhadap mata-mata Israel ini terus berlanjut. (irib)