18 kuburan di kawasan pemakaman khusus muslim di Strasbourg, Perancis, kembali menjadi sasaran penistaan dan diskriminasi. Kantor berita AFP melaporkan, Kepala Dewan Regional Musliminin di Elzas, Idris Yasour mengatakan, "Ahad malam dan Senin malam, ada 12 kuburan yang dirusak."
Di kawasan pemakaman khusus muslim di Strasbourg ada 61 kuburan. Menyusul aksi pengrusakan tersebut, Walikota Strasbourg, Roland Ries, mengecamnya, dan mengatakan, "Pemerintah Strasbourg akan mengganti rugi kerusakan kuburan-kuburan muslim itu." Ia juga mengatakan, "Tindakan pengrusakan terhadap kuburan-kuburan muslim berniat menciptakan konflik antarpemeluk agama di negara ini."
Sebelumnya, tujuh kuburan muslim yang membela Perancis dari serangan Nazi di Perang Dunia II, menjadi sasaran pengrusakan dan pelecehan. Sejak awal tahun ini, umat Islam terus menjadi korban diskiriminasi dan kekerasan. Banyak penyerangan terhadap masjid dan toko-toko milik muslim di Perancis. (irib)
