15 Jun 2010

Hengkang dari Irak, Amerika Timbun Bahan-Bahan Beracun

ImageLondon -- Surat kabar Times London mengungkapkan, militer Amerika yang sedianya akan hengkang dari Irak, ternyata tengah berusaha menimbun bahan-bahan beracun dan berbahaya di negara ini.
Surat kabar Inggris Times hari ini (14/6) menulis, riset yang dilakukan koran ini terhadap lima provinsi di Irak menunjukkan bahwa pangkalan-pangkalan militer Amerika tidak akan mengirimkan bahan-bahan beracun dan berbahaya ke Amerika tapi menimbunnya di Irak.


"Masalah ini jelas kontradiksi dengan aturan Departeman Pertahanan Amerika (Pentagon)," tambahTimes.


Berdasarkan laporan ini, bahan-bahan beracun dan berbahaya yang ditimbun Amerika di Irak ini termasuk minyak bekas alat-alat berat, asid dan baterai kosong.


Disebutkan juga, bahan-bahan ini ditimbun di dekat lahan pertanian rakyat dan dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak.


Times menyatakan mendapatkan laporan ini dari sebuah perusahaan swasta yang punya kontrak dengan Pentagon dan menulis, "Pasukan Amerika di Irak telah memproduksi lebih dari lima ribu ton bahan-bahan beracun dan berbahaya. Sementara sebagian sumber-sumber informasi menyebut adanya 14,5 ribu ton minyak bekas alat-alat berat yang telah mencemarkan lingkungan di daerah itu."


Surat kabar Inggris ini menulis, "Warga Irak yang mengakses bahan-bahan beracun ini bakal menderita beragam penyakit kulit. Banyak dari mereka yang mengadukan masalah batuk berkepanjangan dan sesak napas yang diderita akibat bahan-bahan beracun itu. Tidak hanya itu, tikus-tikus yang berada di daerah sekitar tempat penimbunan bahan-bahan beracun juga mati akibat keracunan."


Seorang dokter lokal melaporkan bahwa penyakit-penyakit yang diderita warga ini akibat bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya.


Sesuai dengan laporan ini, perusahaan-perusahaan daur ulang swasta yang berada di pangkalan-pangkalan militer Amerika mencampurkan bahan-bahan kimia berbahaya ini dengan bahan-bahan lainnya seperti potongan-potongan besi lalu menjualnya kepada perusahaan-perusahaan lokal. Sebagian bahan-bahan ini malah ditempeli stiker yang menunjukkan milik militer Amerika. Dokumen-dokumen yang ada menunjukkan bahwa barang-barang tersebut milik Departemen Pertahanan Amerika.


Sekaitan dengan hal ini, koran Times London menulis, "Akhir tahun ini tentara Amerika akan segera meninggalkan Irak dan dari ratusan pangkalan militer Amerika yang akan ditutup, seluruh sisa bahan-bahan milik militer Amerika tidak akan dikirim ke Amerika lewat kapal tapi akan ditimbun di daerah tersebut."


Seorang jurubicara militer Amerika di Irak mengumumkan akan mengkaji masalah ini dan menyelesaikan masalah yang ada. (irib)