Larangan berjilbab pun kini sampai pula ke Kosovo. Ya, ratusan orang melakukan aksi protes terhadap otoritas pendidikan negeri itu. Padahal, konstitusi Kosovo menjamin kebebasan beragama dan tidak ada hukum yang melarang jilbab di sekolah-sekolah.
Semua ini berawal dari dikeluarkannya Arlina Zeka, 15, seorang siswi di Pjeter Bogdani Technical High School di kota Ferizaj, selatan Pristina. Arlina dikeluarkan karena itu tadi, alasannya karena ia mengenakan jilbab. Dinas pendidikan Kosovo dengan tegas mengeluarkan larangan bagi siswa untuk mengenakan simbol keagamaan dari sekolah.
Hal ini tentu saja membuat berang penduduk Kosovo, yang 90 persen merupakan Muslim. Mereka semua mengutuk larangan jilbab itu.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah saat mereka berjalan di ibukota, Pristina. Beberapa membawa plakat bertuliskan "Hentikan Diskriminasi" dan "cadar pikiran dilarang, bukan di kepala."
Kampanye ini berlaku pula di internet. Rakyat Kosovo banyak yang menuliskan tentang kejadian itu di dunia maya untuk mencari dukungan.(eramuslim)