Seorang pejabat senior Israel menekankan bahwa Tel Aviv tidak akan mengubah kebijakan nuklirnya meskipun adanya seruan internasional untuk menghapus nuklir di Timur Tengah.
"Tidak ada yang baru di sini, dan tidak ada alasan untuk merubah arah kebijakan di pihak kami," kata pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh Reuters pada hari Jumat kemarin (7/5).
Melalui kebijakan ambiguitas, Tel Aviv tidak mengkonfirmasikan atau menyangkal memiliki senjata nuklir. Namun, menurut Mingguan British Jane's Defense para pakar keamanan percaya Tel Aviv memiliki 100 hingga 300 hulu ledak atom.
Washington sejauh ini selalu mempertahankan kebijakan 'diam' terhadap senjata nuklir Tel Aviv. Dalam hal ini AS juga memanfaatkan hak veto yang dimilikinya pada Dewan Keamanan PBB untuk memblokir setiap resolusi yang dianggap kritis terhadap rezim Israel.
Negara-negara Timur Tengah, mulai mempertanyakan kebijakan AS terhadap pengembangan nuklir Israel, yang menurut negara-negara Arab nuklir Israel dapat mengancam keamanan di kawasan itu.
Sementara itu, kekuatan dunia telah menggunakan sebuah konferensi non-proliferasi saat ini di New York untuk menggarisbawahi penolakan Tel Aviv agar mau menandatangani Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) dan juga kampanye agar Timur Tengah bebas dari nuklir.
Namun menurut Reuters, Israel telah menyatakan ketidakpuasan atas usulan yang sedang dibahas di forum NPT.(eramuslim/fq/prtv)