Israel menolak hasil akhir pertemuan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai Perjanjian Non Proliferasi Nuklir (NPT), yang menyerukan negara Zionis itu ikut serta dalam perjanjian serta bersedia diperiksa oleh tim dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Selain menolak, Israel pun mencela hasil pertemuan itu, yang dinilai "tidak hanya gagal mengedepankan keamanan regional namun justru membawanya kepada kemunduran. Demikian pernyataan resmi Israel, Sabtu 29 Mei 2010, seperti yang dimuat di laman stasiun televisi CNN.
Pertemuan Kaji Ulang NPT di Markas Besar PBB di New York berakhir pada Jumat, 28 Mei 2010, setelah berlangsung selama sebulan. Dalam pertemuan itu, PBB menyerukan penyelenggaraan konferensi berikut pada 2012 sekaligus menyerukan kepada semua negara Timur Tengah untuk mewujudkan kawasan bebas nuklir seperti yang diusulkan dalam pertemuan 1995.
PBB juga menyerukan agar Israel ikut serta dalam NPT dan bersedia mengizinkan pemeriksaan dari tim IAEA atas dugaan fasilitas nuklir yang dimiliki negara Yahudi itu. Selama ini Israel tidak termasuk anggota NPT dan tidak pernah membenarkan atau membantah bahwa mereka punya persediaan senjata nuklir.
Israel justru mencela dokumen akhir pertemuan PBB itu "sangat cacat dan hipokrit" serta "mengabaikan realita di Timur Tengah dan ancaman nyata yang dihadapi kawasan itu dan di seluruh dunia."
Israel juga mengeluh bahwa pertemuan itu menjadikan mereka sebagai sasaran kritik, sedangkan Iran - yang ikut bergabung dengan NPT - tidak disebut-sebut.
Sementara itu, AS turut menandatangani dokumen akhir pertemuan NPT. Namun, penasihan keamanan AS, Jenderal James Jones, belakangan merasa "sangat keberatan" atas isi dokumen itu.
Menurut Jones, AS pada dasarnya mendukung gagasan zona bebas nuklir di Timur Tengah, namun terlebih dahulu harus ada "perdamaian yang komprehensif dan yang berkelanjutan di kawasan itu serta semua negara di kawasan harus mematuhi aturan-aturan pengendalian senjata dan non-proliferasi."
Jones mengatakan bahwa AS dan Inggris sepakat untuk menjadi sponsor bersama Konfrensi 2012, untuk menjamin bahwa mereka serius menanggapi isu nuklir di Timur Tengah dan semua negara di kawasan itu harus punya komitmen yang kuat untuk menindalanjuti hasil pertemuan.
sumber: vivanews
