GAZA – Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengecam inisiatif Presiden Barack Obama terhadap Zionisme yang didukung militer Amerika Serikat. Hamas menganggap hal itu mempromosikan kekerasan, terorisme dan pelanggaran Zionis terhadap masyarakat Palestina serta tanah dan kesucian mereka.
Hamas memperingatkan bahwa hal itu semakin meningkatkan bahaya bagi orang-orang di kawasan tersebut yang terancam oleh senjata pemusnah massal Israel yang didanai oleh AS, kata Barhoum dalam pernyataan pers.
Juru bicara Hamas Fauzi Barhoum mengatakan, “Kami yakin kebijakan mendukung penjajahan Israel, entah melalui peingkatan kemampuan milier, atau menutup-nutupi kejahatannya, sama dengan kebijakan penghancur Bush yang mencoreng dan menghancurkan reputasi rakyat Amerika di hadapan masyarakat Timur Tengah.”
Ia mengatakan kebijakan semacam itu berujung pada kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang masih dilakukan di Afghanistan, Irak, Palestina, dan Pakistan.
Barhoum menambahkan, “Ini bertentangan dengan pidato terkenal Obama di Kairo beberapa waktu lalu. Dalam pidato tersebut, dia menjanjikan perdamaian dan keamanan, kebebasan dan saling menghormati kepada rakyat Amerika dan Timur Tengah.”
Hamas menegaskan bahwa dukungan tersebut memperjelas kebijakan AS yang condong terhadap Zionis Israel.
Hamas mendesak Obama meninjau seluruh kebijakan luar negeri AS terhadap Palestina dan memenuhi janji agar menjauhi sikap bias yang condong terhadap kebijakan arogan Zionis, atau mendukung strategi penjajah yang memicu lahirnya perang.
Dewan menyetujui permintaan Presiden Obama untuk mengalokasikan dana sebesar $205 juta yang akan diberikan kepada Israel untuk memperkuat sistem pertahanan.
Diproduksi oleh manufaktur milik negara Rafael Advanced Defence System Ltd, Iron Dome menggunakan peluru kendali-radar kecil untuk meledakkan roket model Katyusha dengan kisaran antara 5 kilometer (3 mil) dan 70 km (45 mil), serta bom mortir, di udara.
Pengembangannya didorong oleh konflik 2006 di Libanon dengan Hizbullah dan perang Jalur Gaza terhadap Hamas tahun lalu. Dalam kedua kasus, kota-kota Israel dalam jangkauan jarak roket, diklaim tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri.
"Presiden mengakui ancaman yang datang dari rudal dan roket balasan yang ditembakkan oleh Hamas dan Hizbullah kepada Israel, dan karena itu memutuskan untuk mencari dana dari Kongres untuk mendukung produksi jangka pendek sistem pertahanan roket Israel yang disebut Iron Dome," juru bicara Gedung Putih Tommy Vietor berkata pada pertengahan Mei.
Dua unit Iron Dome sedang dibangun, seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan pada bulan Februari. Dirancang untuk ditarik oleh kendaraan, Iron Dome ini akan tersedia untuk setiap front Israel setelah beberapa jam pemberitahuan.
Bryan Whitman, juru bicara Pentagon, mengatakan itu adalah investasi langsung pertama AS dalam sistem Iron Dome.
"Dana ini akan meningkatkan apa yang mereka dapat hasilkan dan sebarkan, dan seberapa cepat mereka mampu melakukannya," katanya.
Keputusan ini dibuat untuk mencurahkan dana ke sistem tersebut setelah pejabat AS mengamati tes musim gugur yang lalu, kata para pejabat.
Uang itu datang di atas bantuan tahunan AS ke Israel.
Menurut Departemen Luar Negeri, bantuan militer AS untuk Israel pada tahun 2009 mencapai $ 2.55miliar. Ini akan meningkat menjadi $ 3 miliar pada 2012, dan akan total $ 3.15 per tahun miliar pada tahun 2013-2018.
sumber: suaramedia
